Minggu, 6 Desember 2015 terlihat antrian panjang di depan gereja Maranatha Babtist di Plains, Georgia. Mereka adalah jemaat yang ingin mendengarkan pengajaran di Sekolah Minggu gereja tersebut, dan mereka telah mengantri selama lima jam. Apa yang membuat para jemaat begitu antusias? Mereka ingin mendengarkan pengajaran Alkitab yang disampaikan Mantan Presiden AmerikaSerikat, Jimmy Carter.
Jimmy Carter telah setia mengajar Sekolah Minggu diMaranatha Babtist Church kurang lebih 35 tahun. Namun sejak ia mengumumkan pada bulan Agustus 2015 lalu ia mengidap kanker, jemaat yang mengikuti kelasnya berlipat ganda.
Jan Williams yang telah lama bekerja bersama Presiden Amerika Serikat ke 39 tersebut mengungkapkan bahwa, “Mr.Jimmy adalah pria dari wilayah Selatan yang sangat baik yang mengatakan apa yang dipikirkannya, berdiri untuk apa yang ia percayai, dan tidak pernah malu berkata bahwa saya adalah orang Kristen.”
Namun ada yang berbeda pada hari Minggu kemarin, Jimmy Carter tidak hanya menyampaikan kabar baik dari Alkitab, namun juga kabar baik tentang kesehatannya, “Saat saya pergi minggu ini (ke rumah sakit –red), mereka tidak menemukan kanker sama sekali, jadi saya memiliki kabar baik ini.”
Pengumaman yang disampaikan oleh pria berusia 91 tahun tersebut disambut dengan tepuk tangan dan keharuan oleh sekitar 350 jemaat yang hadir saat itu.
“Dia akan berada di sini untuk waktu yang lama saya harap,” demikian ungkap Jan William sambil meneteskan air mata saat diwawancara oleh CBSNews.com.
Jimmy Carter lahir di Plain, Georgia dan menjabat sebagai presiden pada tahun 1977 hingga 1981. Di bulan Agustus 2015 dirinya didiagnosis menderita melanoma, kanker tersebut berada di hati dan menyebar ke otak. Dia menjalani perawatan mulai dari operasi, immunotherapi dan radiasi. Selama menjalani semua perawatan tersebut, Jimmy Carter tetap beraktivitas seperti biasa, termasuk setiap minggunya menajar di gerejanya.