Masing-masing individu memang memiliki keunikan masing-masing, mulai dari tipe pendiam, ‘pencerah suasana’, bijaksana, pemberi nasehat, hingga mereka yang gemar ikut campur urusan orang lain dan merendahkan kita.
Untuk menghadapi tipe yang terakhir, kadang sabar saja tidak cukup. Walau begitu, bukan berarti kita memberikan mereka kuasa untuk mengontrol emosi kita. Dan jangan pula biarkan pendapat yang tidak membangun itu mengikis ‘citra diri’ kita.
Karena tidak ada alasan bagi siapapun untuk meremehkan sesamanya. Maka dari itu, jangan minder dan ‘netralisir’ energi negatif dari mereka yang mencela Anda dengan mengucapkan kalimat yang positif seperti berikut:
"Aku sedang berjuang untuk kebahagiaanku dan orang-orang tercintaku.”
Setiap kita berhak memiliki kebahagiaan sendiri. Dan masing-masing kita juga punya cara yang berbeda-beda untuk membuat orang-orang terkasih bahagia. Oleh sebab itu jangan langsung minder saat ada orang luar yang berusaha merendahkan kita.
"Setidaknya aku tidak merugikan orang lain dengan apa yang kulakukan saat ini.”
Tekun dan berusaha memberikan yang terbaik sudah menjadi tekad kita dalam mewujudkan impian. Meski begitu, tidak perlu egois, ‘cari muka’, atau bahkan menjatuhkan orang lain demi kesuksesan pribadi. Saat kita tahu apa yang diinginkan dan berani memperjuangkannya dengan niatan yang baik, hal ini tentu tidak akan merugikan orang lain.
"Aku berani mengambil sikap dan berdiri di atas kebenaran.”
Walau saat ini ada orang yang meremehkan dan menyepelekan kemampuan Anda, jangan langsung rendah diri. Gunakan ini sebagai pemacu dan yakinlah semua ini akan indah pada waktu-Nya.
Setiap kita berharga dan Tuhan telah merancang hal-hal yang luar biasa dalam kehidupan setiap kita. Jadi jangan berhenti ‘menggali’ tujuan hidup yang dari Allah dalam hidup kita. Dan untuk ini, dibutuhkan keberanian mengambil sikap dan berdiri di atas kebenaran.
"Maaf, aku tidak punya waktu untuk hal-hal yang tak penting.”
Bila tidak ingin menghabiskan energi dan waktu sia-sia, lebih baik abaikan omongan dan ocehan negatif dari orang yang belum kenal baik dengan Anda. Tetap perjuangkan impian dan berpengharapan dalam Kristus.
Meski tidak mudah, bukan berarti tidak bisa. Jangan sampai kita kehilangan sukacita dan damai sejahtera. Tertulis dalam Roma 12:12, “Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!”
Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang Sejati. Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik disini.