Kepercayaan dalam hubungan dibangun dari keterbukaan satu sama lain. Akan tetapi pada kenyataannya berbeda. Menurut sebuah studi, rata-rata seseorang berbohong pada pasangannya adalah tiga kali dalam seminggu. Selain kebohongan, memutar kebenaran juga kerap dilakukan.
Alasannya bisa beragam, mulai dari ingin menjaga perasaan pasangan, menjaga image di depan pasangan, atau mungkin hanya tidak ingin mengatakan yang sebenarnya pada pasangan. Terlepas dari itu, ketahuilah bahwa satu kebohongan kecil akan menuntun Anda pada kebohongan lain yang lebih besar.
Apapun alasannya, kejujuran tetap menjadi kunci keharmonisan dalam pernikahan. Berikut tiga kebohongan besar yang tidak boleh Anda lakukan dalam kehidupan rumah tangga:
Selingkuh
Selingkuh atau memiliki ketertarikan dengan orang lain adalah salah satu kebohongan yang paling umum dilakukan seseorang. Kita tahu bahwa ini adalah kesalahan, dan agar tidak menyakiti pasangan kita lebih memilih mendiamkan masalah ini. Tapi tahukah kita, bahwa saat membohongi pasangan, kita juga berusaha melindungi diri sendiri?
Pertanyaan yang mungkin muncul adalah, “Kalau jujur, hubungan saya dan pasangan akan rusak, lalu harus bagaimana?” Kabar buruknya adalah bahkan sebelum kita berani jujur pada pasangan dan mulai menyukai orang lain, hubungan pernikahan sudah pasti rusak. Hanya tinggal menunggu waktu yang akan mengungkap kebenarannya dan membawa hubungan Anda pada kehancuran. Sebelum itu terjadi, sadari bahwa selingkuh merupakan kesalahan. Akui kesalahan Anda di depan pasangan.
Kabar baik dari situasi ini adalah bahwa perselingkuhan tidak selalu menyebabkan perceraian. Studi mengungkapkan bahwa hubungan suami istri bisa semakin kuat saat berhasil melewati masalah ini bersama-sama. Sehingga solusi terbaik adalah dengan bicara jujur atau dengan mengikuti konseling pernikahan.
Kebohongan di sesi bercinta
Sebuah studi oleh Cosmopolitan menemukan bahwa 70 persen wanita memalsukan orgasme saat bercinta dengan pasangan. Alasan yang paling sering muncul adalah karena ingin memuaskan pasangan atau para istri ingin kegiatan intim ini cepat selesai.
Apapun alasannya, bila memang ada masalah sebaiknya dibicarakan berdua. Tidak perlu malu membicarakan masalah seksual dengan suami atau istri. Justru dia harus tahu, karena dia adalah orang terdekat kita. Komunikasikan keinginan dan harapan Anda pada pasangan saat bercinta.
Urusan finansial
Kebohongan dalam hal keuangan termasuk dalam masalah yang mengancam pernikahan. Survei yang dilakukan oleh Forbes menemukan bahwa 67 persen pasangan menuturkan kebohongan finansial mengarahkan pada pertengkaran. Sementara itu, 42 persen lainnya mengungkapkan, kebohongan finansial berdampak langsung dalam menekan kepercayaan antara suami dan istri.
Solusi untuk masalah ini masih sama. Komunikasi yang terbuka adalah jawabannya. Sebaiknya bicarakan masalah finansial ini berdua, jangan menutupi atau membohonginya. Walaupun dia mungkin akan marah, namun jangan segan untuk meminta bantuannya.
Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang Sejati. Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik disini.
Sumber : Tempo/Jawaban.com by tk