Cahaya di Tengah Gelapnya Dunia

Kata Alkitab / 8 October 2015

Kalangan Sendiri

Cahaya di Tengah Gelapnya Dunia

Theresia Karo Karo Official Writer
5991

“Kenapa harus berdoa? Toh, mereka yang tidak berdoa tetap terlihat bahagia dan baik-baik saja. Bukankah tidak semua keinginan akan terkabul, jadi untuk apa berdoa?"

Mungkin sebagian kita pernah dihadapkan pada situasi seperti ini. Rasanya ingin menyerah. Perasaan putus asa dan pesimis seakan menyesatkan kita dalam ‘gelap’ nya kehidupan. Ingin kembali memulai dari awal, tapi tubuh dan energi seperti tidak mengijinkan. Bila sudah begini, doa yang dipanjatkan pun menjadi ungkapan kemarahan, kekesalan dan kekecewaan. Hingga kita berpikir, apakah ada gunanya berdoa? 

Pertanyaannya adalah apakah hanya kita yang merasa seperti ini? Tentu tidak, setiap orang pasti memiliki persoalan dan masalah hidupnya masing-masing. Mungkin orang yang selama ini kita anggap bahagia, juga tidak luput dari persoalan dalam kehidupannya. Hanya saja mereka tidak memilih untuk menyerah dengan keadaan. Tetapi memilih berjuang untuk menghadapi masalah bersama dengan doa-doa yang membuat dirinya semakin kuat. 

“Doa adalah cahaya bagi ketidakmengertian kita. Di tengah dunia yang gelap, malaikat hanya dapat melihat mereka yang menyalakan cahaya. Mereka yang berdoa adalah mereka yang sedang menyalakan cahaya dirinya dan memberitahu para malaikat bahwa mereka masih mengingat Tuhan di dunia—meski tidak selalu mengerti. Mungkin, doa juga merupakan cara kita untuk belajar mengerti,” ungkap Fahd Pahdepie, seorang penulis kreatif Tanah Air.

Sekalipun kita tidak mengerti dengan semua yang terjadi menimpa kita, doa merupakan cahaya untuk ketidakmengertian kita. Sadar atau tidak, doa merupakan sumber energi untuk kita bisa bertahan, berpikiran jernih dalam menentukan pilihan, dan naik tingkat menjadi pribadi yang lebih baik lagi. 

Selain itu, kita juga perlu tahu bahwa doa bukan sebuah cara untuk membuat Tuhan mengerjakan apa yang kita inginkan. Sebaliknya, doa merupakan ungkapan bahwa kita berserah kepada-Nya, dan mempercayai bahwa Tuhan akan melakukan apa yang benar dan baik menurut sudut pandang-Nya. Hari ini mari kita rubah cara berdoa kita, tidak lagi fokus kepada keinginan dan kebutuhan kita, namun fokus untuk mengenal Tuhan dan mengasihi pribadi-Nya. 

Alkitab menulis, "Sungguh hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku," (Mazmur 91:14).

Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang Sejati. Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik disini.

Sumber : Vemale/Jawaban.com by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami