Heboh Foto Pernikahan Sesama Jenis di Bali
Sumber: Beritapetang.com

Marriage / 22 September 2015

Kalangan Sendiri

Heboh Foto Pernikahan Sesama Jenis di Bali

Theresia Karo Karo Official Writer
11406

Publik gempar dengan foto pernikahan sesama jenis yang beredar di media sosial. Pasalnya, hal ini bertentangan dengan UU Pernikahan Nomor 1 Tahun 1974. Indonesia yang masih menjunjung tinggi adat ketimuran ini, merasa kecolongan dengan peristiwa tersebut.

Diketahui bahwa pesta pernikahan sesama jenis ini diadakan di kawasan wisata Sayan, Ubud, Gianyar, di hotel bintang lima yang berinisial FS. Namun hingga saat ini belum bisa dipastikan apakah foto-foto yang beredar adalah benar pesta pernikahan. Sebab dua tokoh utama dalam foto tersebut masih dicari hingga saat ini. 

Pada foto yang beredar, terlihat adegan prosesi layaknya pernikahan antara pria asing dengan pria Indonesia. Ada pula gambar yang melibatkan kehadiran seorang pemangku (rohaniwan Hindu). Dan tidak ketinggalan foto lainnya yang memperlihatkan salah satu pria dengan gestur meminta restu pada pasangan orang tua.

Menanggapi hal ini, sejumlah pihak di Bali memberikan tanggapannya. Majelis Utama Desa Pekraman (MUDP) Bali menegaskan bahwa pihaknya akan menyikapi dengan serius foto heboh pernikahan sesama jenis tersebut. Ketua MUDP Jero Gede Suwena Putus Upadhesa mengungkapkan bahwa pihaknya sudah membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus ini bekerja sama dengan aparat setempat dan pihak hotel yang bersangkutan.

Sementara itu, Kepolisian Daerah Bali juga masih terus mendalami laporan tentang peristiwa ini. Kepala Polda Bali, Inspektur Jenderal Sugeng Priyanto, bahkan mengaku bahwa petugas telah menggelar rekonstruksi.

Setelah berkonsultasi dengan tokoh agama, pihaknya segera menetapkan tersangka bila terbukti ada indikasi kuat pelanggaran dalam aturan agama. “Masih ada satu tahap lagi, kami akan memeriksa tokoh agama,” ungkap Sugeng dilansir Viva.co.id (21/9).

Nantinya tersangka akan dijerat pasal penistaan agama. “Kami akan arahkan ke pasal penodaan penistaan agama. Sementara kami masih memeriksa beberapa saksi,” ungkap Sugeng. 

Selain itu, keterangan dari Kepala Hubungan Masyarakat Polda Bali, Kompol Hery Wiyanto menyebutkan bahwa pasangan yang ada dalam foto tersebut bernama Joe Tully dan Tiko Mulya. 

Hery lanjut menjelaskan bahwa keduanya sudah tidak berada di Bali. Usai melaksanakan resepsi, pasangan sesama jenis itu terbang ke Mali, Afrika. Oleh sebab itu, dirinya mengaku kesulitan dengan penyelidikan kasus ini.

“Ini yang membuat susah mengusut kasus ini karena pelakunya sudah tidak ada di sini sehingga tidak ada yang dimintai keterangan,” jelasnya. 

Meskipun saat ini sebagian besar negara di barat seperti Irlandia dan Amerika melegalkan pernikahan sesama jenis, namun hal ini tidak akan mempengaruhi kebijakan di Indonesia. Selain pernikahan sesama jenis tidak sesuai dengan adat dan budaya, juga karena Republik Indonesia adalah negara yang berlandaskan nilai-nilai religius keagamaan, di mana semua tradisi agama melarang hubungan atau pernikahan sesama jenis.

Sebelumnya, Mark McClendon juga pernah menanggapi fenomena pelegalan pernikahan sesama jenis di Amerika. Dirinya dengan tegas mengungkapkan bahwa pernikahan dan keluarga harus sesuai dengan 'Cetak Biru Sang Pencipta'.  

"Saya percaya akan apa yang saya sebut dengan “Cetak Biru Sang Pencipta” mengenai pernikahan dan keluarga," ungkapnya.

Sebab tertulis dalam Kejadian 2:22-25 bahwa Tuhan membuat Adam tertidur, mengambil salah satu rusuk dari padanya, dan dari rusuk yang diambil-Nya itu Tuhan menciptakan seorang ‘penolong’ untuk Adam. Penolong ini adalah seorang wanita dan Adam menamainya Hawa. Hal ini jelas menerangkan bahwa pernikahan adalah penyatuan kudus antara seorang pria dan istrinya.

Perlu kita ketahui bahwa pernikahan sesama jenis bukan hanya sekedar keterlibatan individual dalam sebuah praktek berdosa, tetapi berubah menjadi lokomotif sosial yang mengendalikan semua bentuk kebudayaan dan hukum demi mencapai ‘kesetaraan’ tersebut.

Oleh sebab itu, menurut Mark mendukung gerakan mereka, menghadiri pernikahan gay, menerima dan mendukung keluarga atau sahabat kita yang gay agar mereka terus menjalani gaya hidup tersebut adalah sama dengan melepaskan tanggung jawab kita untuk berdiri di atas kebenaran dan fondasi tegas yang dibangun Sang Pencipta mengenai kehidupan dan keluarga.

Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang Sejati. Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik disini.

Sumber : Berbagai sumber by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami