Wakil kanselir
Jerman Sigmar Gabriel menyampaikan bahwa arus deras kedatangan imigran Timur Tengah ke Jerman bukan menjadi persoalan bagi kapasitas negaranya. Sebab negara
ini mengaku telah menyediakan kapasitas penampungan hingga 500 ribu orang per tahun.
Kesediaan
negara ini dalam menampung para pengungsi tidak terlepas dari rasa simpati terhadap
kondisi negara-negara yang tengah dilanda perang, terutama Suriah dan Hungaria.
Pemerhati masalah sosial di Bonn, Berthold Damshauser menyampaikan bahwa penanganan
yang tidak baik etrhadap imigran juga menjadi alasan bagi negaranya untuk
membuka pintu bagi mereka. “Ada situasi di Hungaria dimana para pengungsi tidak
ditangani dengan baik, sehingga pemerintah Jerman membuka jalan bagi mereka,” kata Damshauser, seperti dikutip dari BBC Indonesia, Selasa (8/9).
Selain itu
dirinya juga memandang bahwa keterbukaan ini didorong oleh pengalaman sakit yang
sama ketika ribuan warga Jerman menjadi pengungsi di masa Perang Dunia II. “Jadi,
Jerman pernah mengalami masalah pengungsi dan mungkin masih banyak orang yang
ingat bagaimana sulitnya menjadi pengungsi. Selain itu, saya bisa mengatakan bahwa
rasa kemanusiaan di masyarakat Jerman cukup tinggi. Ada empati yang besar terhadap
orang-orang yang menderita. Ini fenomena yang menarik, yang menunjukkan kematangan dari masyarakat Jerman,” lanjutnya.
Seperti
diketahui, Jerman adalah salah satu negara yang terbuka menampung para pengungsi dari
Timur Tengah. Negara ini menunjukkan sambutan yang hangat ketika puluhan ribu imigran, sebagian besar dari Suriah, tiba di Jerman sejak pekan lalu.
Negara-negara
lain yang juga membuka diri menampung pengungsi adalah Austria, Amerika Serikat. Dan
baru-baru ini, Australia mengumumkan kesediaan menampung sebanyak 12 ribu imigran
yang melarikan diri dari negara Suriah setiap tahun. Perdana Menteri Australia,
Tony Abott mengatakan Australia akan mengalokasikan kuota tahunan untuk membiayai 13.750 orang.
Selain alasan kemanusiaan, kesediaan negara-negara ini membantu para pengungsi dinilai sebagai komitmen untuk memerangi ancaman terorisme di Timur Tengah, khususnya kehadiran kelompok garis keras ISIS.
Jadilah bagian dari kami, mari bermitra dengan kami (Mitra CBN) mendukung pelayanan lewat media dan membawa dampak positif lewat websitewww.jawaban.com Klik DI SINI.