Ben Soebiakto, Tidak Naik Kelas Justru Pacu Jiwa Creative Entrepreneur
Sumber: Jawaban.com

Profile / 18 August 2015

Kalangan Sendiri

Ben Soebiakto, Tidak Naik Kelas Justru Pacu Jiwa Creative Entrepreneur

Theresia Karo Karo Official Writer
4884
Kegagalan tidak menghalangi Ben Soebiakto mengasah mimpi. Hal ini justru membuat dia semakin terpacu untuk menggali potensinya di bidang creative entrepreneur. Selama lebih dari 12 tahun berkarir di dunia kreatif, Ben dikenal sebagai Indonesian Creative Prodigy.


Saat ini, dia menjabat sebagai founder dan CEO Octovate Group, The first Indonesian creative incubator & investment company “home for creative entrepreneur” yang membawahi banyak anak perusahaan lainnya. Yakni, Fimela.com, Damn I Love Indonesia, OMG Creative Consulting (yorissebastian.com), XM Gravity (dulu: Magnivate), dan masih banyak anak perusahaan lainnya.

Namun dengan pencapaiannya sekarang, siapa sangka dia adalah siswa yang pernah tidak naik kelas di tingkat SMA? Pada saat SMA tujuannya hanya satu, yakni bisa kuliah di jurusan design dan art. Namun karena tidak ada bidang lain yang menarik selama SMA, membuat Ben enggan untuk mendapat nilai yang baik. Dia termasuk tipe orang yang akan mengerjakan sesuatu, bila dia benar-benar mencintai bidang tersebut.

Sehingga kehidupan sekolahnya hanya diisi dengan menggambar, main musik, buat story, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan seni. Dirinya bahkan tidak begitu mempersoalkan bila nilai pelajaran yang lain jelek, asalkan nilai menggambarnya tetap tinggi. Hingga akhirnya, kegagalan untuk naik kelas menjadi ganjaran besar bagi Ben.

Kegagalan ini bukan hanya dirasakan olehnya, namun keluarganya juga ikut merasa terpukul. Bagaimana tidak? Keluarganya yang kebanyakan berprofesi sebagai dokter juga ingin agar Ben mengambil jalur karir yang sama. Namun dengan adanya kegagalan ini, jalan menuju ke sana harus direlakan.

Fokus pada bidang yang sama, membawa Ben semakin dekat pada jiwa entrepreneurship. Saat dia tahu kelebihannya adalah menggambar, menulis, dan bermain musik, Ben sudah membayangkan bahwa suatu hari dirinya akan berbisnis di bidang graphic design.

Karena orang tuanya yang sangat visionary, keduanya beranggapan bahwa masa depan Ben akan sulit. Sehingga mereka langsung menanyakan apa yang ingin dilakukan. Saat itu Ben menjawab langsung, ‘graphic design’. Akhirnya mereka setuju untuk membelikannya sebuah komputer Apple bekas pada tahun 1997.

Dalam komputer itu, hanya ada program computer graphic tanpa ada game atau permainan lainnya. Meskipun begitu, Ben tetap giat dan belajar untuk mengetahui lebih dalam tentang computer graphics. Selain belajar sendiri, dia juga mengikuti les Adobe Photoshop di luar jam sekolah.

Dari sinilah peluang kemudian datang. Perusahaan pertamanya berdiri tepat setelah 6 bulan dirinya tidak naik kelas. Akibat kemampuan dan keterampilannya, ketua OSIS mengajak Ben untuk mendirikan perusahaan design bernama Magic Design. Mulai dari brosur, poster untuk pensi, dan segalanya yang berhubungan dengan desain dikerjakan Ben hingga selesai.

Lewat ini, Ben Soebiakto berhasil membuktikan bahwa dirinya sukses dalam bidang yang diusahakannya selama ini. Baginya, ini adalah kesuksesan yang diraihnya semasa SMA, saat dia bisa membuat desain di mana orang lain tidak ada yang bisa. Pada saat itulah dia menemukan motivasi hidup dan jalan semakin terbuka lebar untuk mewujudkan mimpinya di bidang kreatifitas.

Mimpi masa kecilnya inilah yang membawanya lebih dalam menyelami dunia creative entrepreneur. Hingga saat ini, lulusan terbaik ke-2 jurusan desain Trisakti ini kerap aktif dalam mengadakan seminar dan menjadi guest lecturer yang berbicara tentang creative entrepreneur. Dalam setiap sesinya, Ben kerap menunjukkan logo Magic Design yang menjadi awal kesuksesannya.

Baginya, Magic Design adalah saat di mana dia mendapatkan momentum untuk creative entrepreneur. Jadi walaupun tidak naik kelas, dia justru menemukan langkah awal untuk mengetahui kelak akan jadi apa dirinya. ‘The dots will connect in your future even if it doesn’t make sense right now, trust that you’re on the right path and always do your best’- Ben Soebiakto.

Ben Soebiakto merupakan salah satu speaker dalam IMAGO Creative Conference 2015. Mengusung tema 'The Next Wave: Raising Up The Digital Generation', konferensi ini akan digelar pada 11 September 2015 di Central Park Jakarta. Hanya dengan biaya investasi sebesar IDR 450.000, Anda bisa menerima hand out, mendengarkan langsung pembicara-pembicara kompeten, makan siang, dan bebas memilih tiga dari enam kelas yang ditawarkan di sesi creative class.

Untuk pendaftaran maupun hal-hal lain yang ingin diketahui, silahkan mengunjungi micro site IMAGO Creative Conference 2015: http://www.imagoplanet.com


Sumber : Startupbisnis/Jawaban.com by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami