Jeb Bush: Hillary Clinton Bertanggungjawab atas Lahirnya ISIS
daniel.tanamal Official Writer
<!--[if gte mso 9]><xml>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
Normal
0
false
false
false
IN
X-NONE
X-NONE
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:8.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:107%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri",sans-serif;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-language:EN-US;}
</style>
Jelang pemilihan umum 2016 Amerika Serikat terus memanas usai kandidat presiden dari Partai Republik, Jeb Bush menyerang
rivalnya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, dengan mengatakan bahwa Clinton
turut bertanggung jawab atas kelompok militan ISIS yang berkembang di Irak.
Hal itu dinyatakan Bush dalam acara pembukaan calon kandidat potensial untuk pemilihan umum 2016. Bush melihat
bahwa penanganan Clinton terkait Irak saat menjabat sebagai Menteri Luar Negeri
AS membuat kondisi di negara tersebut tidak stabil sehingga melahirkan ISIS. Bush
mengkritik peran Clinton yang berujung penarikan pasukan AS di Irak pada 2011.
Saat melakukan kunjungan diplomatik keliling dunia untuk pemerintahan Obama
2009-2013, Clinton tidak menaruh perhatian lebih ke Irak. "Dalam semua
catatan perjalanannya, ia pergi ke Irak hanya sekali," ujar Bush, Selasa
(11/8).
Bush mengatakan pasukan yang diperintahkan Presiden Bush pada 2007 lalu telah
menjadikan situasi di Irak lebih stabil. Namun, kondisi ini tidak diperpanjang
karena pemerintahan Obama tidak bisa bersepakat dengan Perdana Menteri Irak
Nuri al-Maki sehingga pasukan terakhir AS dipulangkan pada 2011. "Di mana Menteri Luar Negeri Clinton saat itu?" ujar Bush.
Clinton Langsung Klarifikasi
Terhadap tuduhan ini, tim kampanye Clinton segera menggelar konferensi pers yang dipimpin oleh
penasehat kebijakan luar negeri Clinton, Jake Sullivan. Sullivan membela
Clinton dan mengatakan bahwa mantan Menlu AS ini telah menyelesaikan tugasnya
dengan baik dalam masa peralihan jejak militer AS di Irak ke sipil. "Masalah
utama adalah bukan berapa kali pesawat mendarat di bandara. Tetapi bagaimana
intensif dan efektif keterlibatan (AS) yang mengarah ke kemajuan," ujar Sullivan.
Irak adalah topik yang rumit bagi Bush, mengingat invasi AS ke Irak adalah
kebijakan yang dikeluarkan saudaranya, Presiden George W. Bush pada 2003.
Namun, ia menggunakan sebagian besar waktu pidatonya di perpustakaan
kepresidenan Ronald Reagen dengan menyatakan untuk tidak larut dengan masa lalu dan lebih berfokus pada masa depan bagi AS.
Sumber : CNN Indonesia
Halaman :
1