Dipulihkan Dengan Kasih Bapa
Sumber: fermenticattolicivivi.wordpress.com

Kata Alkitab / 10 August 2015

Kalangan Sendiri

Dipulihkan Dengan Kasih Bapa

Lori Official Writer
6185

Yohanes 3: 16
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Setiap orang yang pernah mengalami perjumpaan pertama dengan Tuhan pasti akan mengalami perubahan nyata. Perjumpaan itu membawa damai dan kasih di dalam hati, dimana Yesus hadir membawa keselamatan dari setiap belenggu maut. Ia mengubah jalur hidup setiap orang menuju kebaikan.

Perjumpaan itu berhasil mendobrak pintu hati yang telah lama tertutup dan menyentuhnya begitu lembut. Kemudian Tuhan memberi keselamatan menggantikan maut, sama seperti ketika Yesus membelah tabir saat kematiannya. “Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu? Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat. Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita (1 Korintus 15: 55-57)”.

Perjumpaan dengan Tuhan adalah momen dimana setiap orang telah dipersilahkan mengalami kasih sejati seperti yang telah dibuktikan-Nya di atas kayu salib. Sehingga kita diajak untuk memelihara hubungan dengan-Nya setiap hari dengan penyembahan dan doa. Seorang Bapa ingin tetap terkoneksi dengan anak-anak-Nya lewat hubungan yang baik. Hal itu yang memungkinkan seseorang untuk bisa berbicara dengan Bapa, melalui Roh Kudus yang berdiam di dalam setiap orang percaya. Allah akan melakukan banyak hal ketika kita belajar mendengar, seperti anak kepada bapanya.

Pengorbanan Yesus di kayu salib adalah bentuk kasih Tuhan kepada ciptaan-Nya, hanya demi mengembalikan hubungan yang telah rusak. Jika kita melihat sejarah umat Allah dalam Alkitab, kita akan menemukan bahwa Tuhan kerap menyediakan segala yang Ia mampu berikan kepada umat-Nya. Allah mempersiapkan bangsa Israel, menyelamatkan saat masa-masa sulit dan bahkan membiarkan bangsa tersebut ketika Dia melihat bahwa kehancuran akan mengembalikan bangsa tegar tengkuk itu kepada-Nya. Lalu Dia menyelesaikan semua tugas tersebut dengan mengutus Yesus Kristus untuk hidup dan mati bagi kita.

Setelah melakukan semua itu, Ia tidak hanya berkata, “Kamu adalah seluruhnya milikKu”. Tetapi Ia juga berkata, “Kamu semua adalah yang Ku inginkan”. Hal ini membuktikan bahwa hal yang luar biasa dari Bapa bukan soal besar kasih Bapa dan bukan soal bahwa Ia telah menyerahkan segalanya bagi kita, tetapi Dia senang melakukan segala-Nya bagi kita. Kasih Bapa begitu besar, Dia menganggap kematian anak-Nya menjadi ‘sesuatu yang manis’ (Efesus 5:2).

Saat mengingat kematian Yesus, kita tentu akan tersentuh dengan pengorbanan yang begitu besar demi dosa-dosa kita. Dengan itu Ia rindu anak-anak-Nya membuka hati bagi Dia untuk masuk dan menerima kasih yang Ia hendak berikan kepada kita. Semoga Ia berbicara kepada Anda hari ini dan menunjukkan isi hati-Nya kepada Anda, hati yang murni, penuh kasih setia, dan pengabdian yang lebih besar dari apapun di dunia.

Sumber : Janetdenison.com/jawaban.com/ls
Halaman :
1

Ikuti Kami