Apakah Menyembah Tuhan Hanya Bisa Dilakukan Dengan Nyanyian?
Sumber: Gladtidingswv.org

Kata Alkitab / 24 July 2015

Kalangan Sendiri

Apakah Menyembah Tuhan Hanya Bisa Dilakukan Dengan Nyanyian?

Lori Official Writer
13493
Penyembahan diartikan sebagai bentuk penghormatan kepada seseorang atau sesuatu yang diakui memiliki posisi yang tinggi. Demikian seperti yang dilakukan oleh manusia kepada Tuhan Pencipta Langit dan Bumi. Manusia mengakui bahwa Tuhan berkuasa atas segala isi bumi dan Ia patut mendapat pujian dan penyembahan.

Bagi orang Kristen, menyembah Tuhan adalah gaya hidup warga kerajaan Allah. Sayangnya, banyak orang yang menganggap bahwa penyembahan kepada Tuhan hanya diartikan sebatas pujian yang disertai dengan iringan musik dan nyanyian di gereja atau tempat-tempat ibadah. Padahal, menyembah Allah tak hanya sekadar memuji lewat lagu. Pada intinya, menyembah Allah bisa dilakukan dengan banyak cara yang berbeda, seperti:

Menyembah lewat ketaatan

Jika Allah adalah sang pencipta dan kita adalah ciptaan, maka Dia tahu apa yang terbaik bagi kita. Dan bila Dia sudah mengetahui hal itu, maka bukan berarti kita bisa memohon sesuatu hal yang lain dari Tuhan seperti saat kita mengatakan, “Terima kasih untuk nasihat, Tuhan, tetapi aku dapat yang satu ini. Aku benar-benar tahu cara (mendapatkan) yang lebih baik”.

Ketaatan kepada Tuhan adalah pengakuan yang pantas. Seperti menyanyi dengan tulus dari dalam hati, begitu pula dengan ketaatan yang tulus  ketika merasakan kepuasan saat melakukan kehendak Tuhan. Tuhan tidak berkenan kepada orang-orang yang tidak menghormati-Nya. Seperti bangsa Israel yang tidak berkenan dihadapan Allah dan akhirnya harus menerima hukuman karena tidak melayani Tuhan dengan sukacita.

“Karena engkau tidak mau menjadi hamba kepada Tuhan, Allahmu, dengan sukacita dan gembira hati walaupun kelimpahan akan segala-galanya, maka dengan menanggung lapar dan haus, dengan telanjang dan kekurangan akan segala-galanya engkau akan menjadi hamba kepada musuh yang akan disuruh Tuhan melawan engkau. Ia akan membebankan kuk besi ke atas tengkukmu, sampai engkau dipunahkan-Nya (Ulangan 28: 47-48)”.

Dalam hal ini, menyembah Tuhan dilakukan dengan ketaatan untuk mau tetap bersukacita dengan mengasihi, melayani dan memaafkan orang yang menganiaya kita. Memilih untuk melakukan sesuatu yang benar adalah bentuk ketaatan kepada Tuhan.

Menyembah melalui pekerjaan

Allah menciptakan kita untuk bekerja. Itu perintah pertama yang disampaikan kepada manusia. “Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi (Kejadian 1: 26)”.

Berkuasa atas bumi adalah konsep pekerjaan yang harus kita lakukan, dilakukan tidak dengan beban. Kita menyembah Tuhan ketika kita melakukan tugas pekerjaan yang diamanatkan kepada manusia. Bekerja dengan menampilkan karakter dan kemuliaan-Nya, dengan integritas dan kesetiaan ([kitab]Kolos3:23[/kitab]).

Tuhan berkenan kepada orang-orang yang bekerja keras, penurut, bersukacita, kreatif dan yang senantiasa melibatkan Tuhan dalam segala pekerjaannya.

Menyembah melalui kreativitas

Tuhan adalah sumber kreativitas. Jadi sebagai mahluk yang diciptakan oleh pencipta yang kreatif, kita selayaknya juga mewariskan bibit kreativitas tersebut untuk menggambarkan Allah bekerja dalam kehidupan kita. Menjadi kreatif tak hanya dikenal sekadar mampu membuat karya seni. Namun makna kreatif yang dimaksud adalah bagaimana menjadikan sesuatu menjadi lebih baik atau lebih indah. Misalnya bekerja di dunia otomotif, kehutanan atau media.

Menyembah melalui gaya hidup

Tuhan menghendaki ciptaan-Nya hidup dengan sukacita dan menjadi berkat bagi orang lain. Ya, tertawa adalah salah satu hal positif yang bisa ditularkan seseorang kepada orang lain. Tertawa bukan sesuatu yang salah atau benar, tetapi lebih kepada refleksi sebenarnya dari kepribadian Allah.

Pikirkan hal ini sejak sekarang. Tertawa bermanfaat bagi mental dan fisiologis seseorang, baik untuk menurunkan kecemasan dan depresi atau untuk memperpanjang hidup. Seseorang yang merasakan sukacita adalah orang yang mau bersyukur dan menikmati karunia Tuhan.

Kita dipanggil untuk menyembah Tuhan sepanjang hidup kita, tidak terbatas hanya saat musik dan lagu dimainkan dalam ibadah lalu mengangkat kedua tangan tinggi-tinggi ke atas. Tetapi menyembah Tuhan itu ditunjukkan dengan sikap hati untuk mau taat, bersyukur dan melakukan kehendak Tuhan dalam segala aspek kehidupan kita setiap hari.

Sumber : Relevantmagazine.com/jawaban.com/ls
Halaman :
1

Ikuti Kami