Bekerja dan Bersenang-senanglah!
Kalangan Sendiri

Bekerja dan Bersenang-senanglah!

Lori Official Writer
      6298

Amsal 23: 4

Janganlah bersusah payah untuk menjadi kaya, tinggalkan niatmu ini.


Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Amsal29[/kitab]; [kitab]Kolos2[/kitab]; [kitab]IITaw16-17[/kitab]

Istilah ‘mentalitas tambang garam’ awalnya diungkapkan oleh seorang konselor bernama Mori Freed. Ia berkata, “Pada tahun 1980-an, pikiran orang hanya tertuju pada kerja, kerja, dan kerja serta mendapat uang sebanyak mungkin”. Orang-orang akan terobsesi untuk mencari uang secara berlebihan. Namun mereka akan jatuh depresi di tengah segala yang mereka punya tanpa tahu penyebab.

Pendapat Freed juga didukung oleh hasil pengamatan lain dalam bidang pendidikan. Sekolah akan menetapkan peningkatan jumlah pekerjaan rumah (PR) murid-murid hingga mencapai dua kali lipat dalam kurun waktu 20 tahun terakhir.

Dalam kitab Amsal, Raja Salomo telah mengungkapkan kata-katanya yang bijak kepada setiap orang yang memiliki obsesi berlebihan di atas. “Jangan bersusah payah untuk menjadi kaya, tinggalkanlah niatmu ini (Amsal 23: 4). Dalam terjemahan lain ungkapan ini berarti: Bersikaplah bijaksana dengan mengendalikan dirimu.

Bisa jadi obsesi-obsesi itu bahkan berdampak kepada kehidupan keluarga kita. Adakah waktu bagi kita untuk bersenang-senang dan tertawa bersama? Atau apakah kesibukan dan beragam obsesi di atas akhirnya menimbulkan konflik dalam keluarga, pekerjaan dan pendidikan? Seperti apakah keadaan hati kita di tengah segala rutinitas tersebut?

Kesuksesan dan kekayaan sebesar apapun yang kita cari akan menjadi hampa bila tidak disertai keseimbangan dan berkat dari Allah. Mungkin inilah saatnya kembali mengoreksi motivasi, tujuan, dan kerinduan kita dalam hidup. Jangan sampai kehidupan pelayanan pun ikut tertular dengan obsesi-obsesi ini sehingga tak lagi memberi diri untuk menikmati keindahan dan kesenangan yang ada di sekeliling kita. Sudah waktunya kita sedikit bersantai, mengurangi kesibukan dan mulai bersenang-senang.

 

Sukacita kehidupan tidak berasal dari banyaknya yang kita punya, melainkan bagaimana kita mendapatkan dan menikmatinya.

Ikuti Kami