I Can Only Imagine
Kalangan Sendiri

I Can Only Imagine

Theresia Karo Karo Official Writer
      7417
Show English Version
Yehezkiel 1:28
Seperti busur pelangi, yang terlihat pada musim hujan di awan-awan, demikianlah kelihatan sinar yang mengelilinginya. Begitulah kelihatan gambar kemuliaan TUHAN. Tatkala aku melihatnya aku sembah sujud, lalu kudengar suara Dia yang berfirman.

Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]amsal14[/kitab]; [kitab]galat3[/kitab]; [kitab]iraja9-10[/kitab]

Pernahkah kita membayangkan seperti apa kelak saat kita melihat Tuhan untuk pertama kalinya? Lagu yang dibawakan oleh Mercyme, “I Can Only Imagine” (Aku hanya dapat membayangkan) bertanya kepada kita dalam liriknya.


Dikelilingi oleh kemuliaan-Mu,
Apakah yang akan dirasakan hatiku?
Akankah aku menari bagi-Mu, Yesus.
Atau terdiam dalam ketakjuban-Mu?
Akankah aku berdiri di hadapan-Mu,
Atau jatuh berlutut?
Akankah aku bernyanyi Haleluya?
Akankah aku sanggup berkata-kata?
Aku hanya dapat membayangkan!

Yehezkiel merupakan seorang imam di antara orang buangan Yahudi di Babel dan dia memperoleh penglihatan dari Tuhan ([kitab]yehez1:1[/kitab]). Dia menggambarkan kehadiran Allah sebagai “api yang dikelilingi sinar”, “seperti suasa mengkilat”, dan “seperti busur pelangi, yang terlihat pada musim hujan di awan-awan”. Dan reaksi Yehezkiel saat itu adalah tersungkur dan mendengarkan firman-Nya ([kitab]yehez1:27-28[/kitab]).

Selain Yehezkiel, Rasul Yohanes juga memperoleh penglihatan akan kehadiran Allah. Mungkin dia adalah kawan terdekat Yesus di bumi ini. Saat Perjamuan Malam Terakhir, sebelum penyaliban, Yohanes “bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya” ([kitab]yohan13:23[/kitab]).

Namun, saat ia memperoleh penglihatan akan Putra Allah dalam segala kemuliaan dan kuasa-Nya, ia bereaksi seperti Yehezkiel. Yohanes lalu “tersungkur di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati” ([kitab]wahyu1:10-17[/kitab]).

Kita tak dapat memahami betapa luar biasa kemuliaan Tuhan. Oleh sebab itu, kita tidak tahu bagaimana reaksi kita nanti saat kita berada di hadirat-Nya. Akankah kita menari atau terdiam? Akankah kita berdiri dengan penuh ketakjuban atau jatuh berlutut? Akankah kita bernyanyi atau tidak sanggup berbicara sama sekali? Bayangkanlah, sebab Alkitab mengatakan bahwa kedatangan Yesus kedua kalinya pasti terjadi. (Sabda.org)

Sekarang kita melihat Yesus di dalam Alkitab, namun nanti kita melihat dia muka dengan muka.

Ikuti Kami