Percaya Yesus, Belum Tentu Masuk Sorga

Kata Alkitab / 24 June 2015

Kalangan Sendiri

Percaya Yesus, Belum Tentu Masuk Sorga

Puji Astuti Official Writer
21912

Membaca pernyataan di atas tentu sebagai orang Kristen akan langsung protes, namun mari kita melihat lebih dalam lagi tentang "Percaya Yesus" yang seperti apakah yang tidak menyelamatkan dan yang menyelamatkan. Banyak orang berpendapat bahwa jadi orang Kristen itu enak dan gampang, cukup percaya Yesus pasti masuk Sorga. Jika ditanya apa dasar argumentasinya, mereka menjawab:

"Penjahat yang disalib di samping Yesus saja mendapat kepastian keselamatan, bahwa saat itu juga ia bersama-sama dengan Yesus di dalam Taman Firdaus."

Tapi apakah memang semudah itu?  Apakah benar "percaya saja" bisa menyelamatkan? Jawabannya ada pada pertanyaan ini : Percaya yang seperti apa? 

# Percaya Yesus yang tidak menyelamatkan 

1. Percaya Yesus yang mana? 

Ada banyak sekte dan bidat yang juga mempercayai Yesus, namun Yesus yang mana dan seperti apa. Ada yang percaya bahwa Yesus adalah mahluk alien, ada yang percaya Yesus adalah hasil hubungan Allah dan seorang dewi dari sebuah planet, ada bahkan yang mengaku dirinya adalah titisan Yesus, atau bahkan Yesus sendiri (Markus 13:21-23). 

Mempercayai Yesus jenis di atas tidak akan membawa Anda kepada keselamatan. Untuk itu selidikilah siapakah Yesus yang Anda percayai itu. 

2. Percaya bahwa Yesus nabi dan berkuasa

Suatu hari Yesus pernah bertanya pada murid-murid-Nya,"Kata orang banyak, siapakah Aku ini?"

Jawab mereka: "Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi dahulu telah bangkit." (Lukas 9:19)

Orang banyak yang mengikuti saat itu takjub karena Yesus melakukan banyak mukjizat seperti menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati, melipatgandakan roti dan ikan lalu memberi makan ribuan orang. Orang-orang itu percaya bahwa Yesus adalah pribadi yang diurapi oleh Allah, seorang nabi dari masa lalu yang dibangkitkan. 

Namun kepercayaan orang-orang itu hanya sebatas kepada mukjizat dan hal-hal jasmaniah saja. Orang-orang itu hanya percaya Yesus sebagai penyembuh saja, atau pemberi makanan saja (Yohanes 6:25-27).  Namun percaya Yesus sebagai seorang nabi atau utusan saja tidak menyelamatkan seseorang. 

3. Percaya Yesus adalah guru

Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi.
Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorangpun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya." (Yohanes 3:1-2)

Sejak masih muda Yesus sangat cerdas dan membuat kagum alim ulama Yahudi (Lukas 2:47-48). Sejak Ia mulai melayani bangsa Israel, Yesus mengajar dengan penuh hikmat, bahkan Ia dengan tajam dan keras menyampaikan teguran kepada kaum Farisi dan Saduki, orang-orang yang terpelajar dan ahli kitab. Bahkan Nikodemus, seorang Farisi dan pemimpin agama Yahudi mengakui bahwa Yesus adalah guru yang diutus Allah. Namun mempercayai Yesus sebagai seorang yang berhikmat tidaklah menyelamatkan. Dia memang guru kita, benar, karena kita adalah murid-murid-Nya. Namun Yesus ingin kita percaya kepada-Nya bukan sekedar seorang guru. 

Lalu jika percaya pada sembarang Yesus, mempercayai-Nya sebagai nabi atau guru tidak bisa membawa kita kepada Sorga seperti yang dijanjikan, lalu percaya pada Yesus yang mana dan seperti apa yang membuat kita masuk dalam kehidupan kekal? 

Baca juga : 

Percaya Yesus atau Percaya Agama

Hitler Juga Percaya Yesus

Gak Nyangka! Dua Lembar Kertas yang Terbang di Pintunya Bikin Pria Iran Ini Percaya Yesus

# Percaya Yesus yang membawa kepada keselamatan

Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"
Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"
Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. (Matius 16:15-17)

Pribadi Yesus yang merupakan jalan kebenaran dan kehidupan (Yohanes 14:6), adalah Yesus putra Maria yang dikandung dari Roh Kudus, yang saat  dewasa Ia mengajarkan kebenaran tentang Kerajaan Sorga yang kemudian menjalani penderitaan dan disalibkan lalu mati di kayu salib, yang kemudian bangkit pada hari ketiga dan kemudian naik ke Sorga dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Sebab itu hal penting ini tercantum dalam Pengakuan Iman Rasuli, sebagai pengingat dan panduan untuk mengenal pribadi Yesus Sang Juru Selamat manusia. 

# Bagaimana bisa mengalami keselamatan di dalam Yesus Kristus? 

Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan. (Roma 10:9-10)

Keselamatan atau hidup kekal adalah anugrah atau hadiah dari Tuhan, bukan karena hasil usaha kita (Efesus 2:8-9). Untuk menerima anugrah ini kita harus mengaku dengan mulut kita bahwa Yesus adalah Tuhan dan percaya dalam hati bahwa melalui kematian dan kebangkitan-Nya, Yesus telah menanggung seluruh dosa kita sehingga kita dibenarkan di dalam Dia oleh Allah (2 Korintus 5:21). 

Percaya pada Yesus dalam konteks ini bukan sekedar mengucap di mulut dan di hati saja, namun percaya dalam hal ini adalah beriman kepada Yesus. Beriman berarti mempercayai dan berserah kepada Yesus. Sebagai ilustrasi, saat Anda melihat sebuah kursi Anda percaya bahwa kursi itu cukup kuat untuk diduduki dan menanggung berat tubuh Anda. Namun Anda tidak berhenti hanya pada melihat, menganalisa dan percaya. Beriman berarti Anda duduk di kursi dan mempercayakan seluruh tubuh Anda pada kursi tersebut. 

Demikian juga dengan orang yang percaya pada Yesus, mereka bukan sekedar tahu dan mengerti, namun juga menyerahkan seluruh hidupnya kepada Yesus untuk dipimpin dan dituntun dalam jalan kebenaran dan kehidupan. Itu sebabnya saat seseorang telah menerima Yesus hidupnya diubahkan karena manusia lamanya telah mati dan ia telah dilahirkan kembali menjadi manusia baru (Yohanes 3:3). Orang yang lahir baru dilahirkan kembali dari benih yang tidak fana, yaitu firman Allah (1 Petrus 1:23), sebab itu ia menjalani hidupnya dalam tabiat yang baru yang sesuai dengan firman Allah.

Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus. (Ibrani 10:14)

Sudahkah Anda mempercayai pribadi Yesus ini? Jika belum, mari datang kepada-Nya dan berikan hidup Anda kepada-Nya melalui doa berikut ini : 

Tuhan Yesus, aku menyadari bahwa aku seorang berdosa yang tidak bisa menyelamatkan diriku sendiri. Aku membutuhkan Engkau. Aku mengakui bahwa aku telah berdosa terhadap Engkau. Saat ini aku minta agar darah-Mu menghapuskan segala kesalahanku. Hari ini aku mengundang Engkau, Tuhan Yesus, mari masuk ke dalam hatiku. Aku menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juru Selamat satu-satunya dalam hidupku. Aku percaya bahwa Engkau Yesus adalah Tuhan yang telah mati dan bangkit untuk menyelamatkan dan memulihkanku. Terima kasih Tuhan, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin!

Apakah kamu diberkati dengan artikel di atas? Yuk bersama Jawaban.com jadi berkat untuk Indonesia dengan berdonasi hanya dengan Rp.100.000,-, caranya KLIK DISINI. 

Sumber : Jawaban.com | Puji Astuti
Halaman :
1

Ikuti Kami