Kalangan Sendiri
-
Share:
Dolar Menguat, Emas Kian Tertekan
Theresia Karo Karo Official Writer
4104
Menguatnya dolar Amerika Serikat (USD) menyebabkan harga emas global kian tertekan. Pada hari Rabu (17/6), harga logam mulia ini menurun hingga mendekati USD 1.180/ons.
Wall Street Journal mengungkapkan bahwa harga emas untuk pengiriman Agustus mengalami penurunan sebanyak US$ 4,90 (0,4 persen) menjadi US$ 1.180,90 per try ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange.
Minat terhadap kilau emas semakin memudar. Terlihat dari banyaknya investor yang menarik investasi mereka dari emas. Sebabnya, dalam beberapa bulan terakhir emas tidak membuat banyak kemajuan apapun, tidak memberikan bunga atau deviden.
Bila selama ini emas dianggap sebagai aset aman selama masa ketidakpastian keuangan dan ekonomi, namun kini tidak lagi. Logam mulia gagal mendapatkan dukungan dari krisis utang Yunani.
Posisi emas juga kian tertekan dengan laporan yang menunjukkan izin untuk pembangunan rumah masa depan di AS meroket tajam, bahkan mendekati level tertinggi selama delapan tahun pada bulan Mei. Meningkatnya pertumbuhan perumahan dan ekonomi ini menyebabkan munculnya ekspetasi bahwa Federal Reverse (The Fed) akan meningkatkan suku bunga.
Banyak investor yang tengah menanti pengumuman The Fed terkait kenaikan suku bunga yang lebih tinggi di AS. Saat ini, para pejabatnya tengah mengadakan pertemuan di Washington sejak Selasa (16/6) kemarin. Rencananya, pengumuman kebijakan moneter oleh The Fed akan dilangsungkan pada Rabu (17/6) sore ini.
Sumber : Liputan6/Sindonews.com by tk
Wall Street Journal mengungkapkan bahwa harga emas untuk pengiriman Agustus mengalami penurunan sebanyak US$ 4,90 (0,4 persen) menjadi US$ 1.180,90 per try ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange.
Minat terhadap kilau emas semakin memudar. Terlihat dari banyaknya investor yang menarik investasi mereka dari emas. Sebabnya, dalam beberapa bulan terakhir emas tidak membuat banyak kemajuan apapun, tidak memberikan bunga atau deviden.
Bila selama ini emas dianggap sebagai aset aman selama masa ketidakpastian keuangan dan ekonomi, namun kini tidak lagi. Logam mulia gagal mendapatkan dukungan dari krisis utang Yunani.
Posisi emas juga kian tertekan dengan laporan yang menunjukkan izin untuk pembangunan rumah masa depan di AS meroket tajam, bahkan mendekati level tertinggi selama delapan tahun pada bulan Mei. Meningkatnya pertumbuhan perumahan dan ekonomi ini menyebabkan munculnya ekspetasi bahwa Federal Reverse (The Fed) akan meningkatkan suku bunga.
Banyak investor yang tengah menanti pengumuman The Fed terkait kenaikan suku bunga yang lebih tinggi di AS. Saat ini, para pejabatnya tengah mengadakan pertemuan di Washington sejak Selasa (16/6) kemarin. Rencananya, pengumuman kebijakan moneter oleh The Fed akan dilangsungkan pada Rabu (17/6) sore ini.
Halaman :
1
Hot Topics
Related Articles
