Di Libya, ISIS Culik 88 Orang Kristen Eritrea

Internasional / 11 June 2015

Kalangan Sendiri

Di Libya, ISIS Culik 88 Orang Kristen Eritrea

Theresia Karo Karo Official Writer
6320
<!--[endif]-->Penculikan massal oleh Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) dikabarkan kembali terjadi pada pekan lalu di Libya. Kali ini yang menjadi korbannya adalah 88 orang Kristen Eritrea.

Berdasarkan informasi yang dilansir dari Dailymail, kelompok ini dicegat oleh militan ISIS saat sedang berada di Libya. Saat mereka tengah berusaha menyebrangi Eropa menggunakan perahu. Setelah ditanyakan pengetahuan mengenai Quran, mereka lantas dipindahkan ke beberapa truk.

Kesempatan ini lantas digunakan sembilan orang untuk melarikan diri dengan melompat dari belakang truk. Dan diantara mereka, tiga imigran Eritrea berhasil melarikan diri dengan aman dan berusaha keluar dari Libya. Sedangkan, enam lainnya belum diketahui keberadaaannya hingga saat ini.

Sumber lainnya, Libya Herald memberitakan bahwa konvoi tersebut disergap di selatan Tripoli pada Rabu (3/6), pagi sebelum fajar. Kepada surat kabar independen ini, Pendiri Komisi Internasional untuk pengungsi Eritrea yang berbasis Stockholm, Meron Estafano mengatakan bahwa, dalam kelompok migran itu terdapat, “sekitar 12 Muslim Eritrea dan beberapa orang Mesir. Mereka menempatkan mereka dalam truk lain dan mereka menempatkan 12 perempuan Eritrea Kristen di  pick-up yang lebih kecil.” 

Penculikan ini juga telah dikonfirmasi seorang pejabat pertahanan AS (8/6) usai melihat laporan intelijen terbaru. Laporan yang disampaikan kepada Fox News ini menyebutkan, bahwa penculikan dilakukan ISIS melalui kafilah penyelundup manusia di Libya.

Selama ini, ribuan migran dari Timur Tengah dan sub-Sahara Afrika menjadikan Libya sebagai titik keberangkatan menuju Eropa Selatan. Akan tetapi, ketidakstabilan Libya menyebabkan kehadiran ISIS dan kelompok teror lainnya semakin meningkat di sana. Inilah yang memicu risiko keamanan bagi orang Kristen dan non-Muslim yang mencoba menyebrang.

“Sejak penculikan oleh ISIS di Libya Februari lalu, banyak yang mengambil rute yang berbeda. Beberapa diantara mereka pergi dari Khartoum (Sudan) ke Turki, kemudian Yunani. Lainnya sekarang pergi melalui Khartoum ke Kairo, Alexandria dan kemudian dari sana dengan perahu ke Italia. Saya pikir kita akan melihat peningkatan dari Turki dan Kairo bukannya Libya,” papar Estafano

 

Sumber : Satuharapan/Tempo.co by tk
Halaman :
1