Jangan Panik! Ini Cuma Ujian
Sumber: Flamesnation.ca

Kata Alkitab / 5 June 2015

Kalangan Sendiri

Jangan Panik! Ini Cuma Ujian

Lori Official Writer
6997

Dalam Alkitab ada tertulis bahwa ‘Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia (Yohanes 16: 33)’. Semua orang pasti setuju dengan itu. Dalam ayat ini Yesus mengingatkan kita untuk meneguhkan hati karena Ia telah mengalahkan dunia. Di kehidupan saat ini, ayat ini merefleksikan tentang situasi dimana manusia akan melalui masa-masa sulit dan harus belajar bagaimana untuk mengatasinya melalui Kristus.

Kadang kala Tuhan mengijinkan atau bahkan mengatur perjalanan hidup kita untuk berhadapan dengan kesulitan hidup. Sebab dalam kesulitan iman kita bertumbuh menjadi lebih kuat dan serupa seperti Kristus. Ujian hidup menggambarkan tentang iman percaya kita; apakah kita benar-benar percaya atau tidak kepada penyertaan Tuhan. Jangan panik, itu cuma ujian saja kog!

Kondisi-kondisi kehidupan menguji kita untuk menentukan pilihan dalam menyikapi persoalan. “Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan (Yakobus 1: 2-3)”.

Seringnya, kita menganggap bahwa pencobaan hidup adalah sebuah kutukan atau kesialan. Sehingga memunculkan dalam hati kita emosi, kemarahan, kecemburuan, kebingungan dan sikap negatif lainnya. Padahal dibalik dari semua itu Tuhan menghendaki agar manusia bisa menghadapinya dengan penuh hikmat ilahi, bisa melewati cobaan dan ujian dengan sukacita.

Jadi bagaimana agar setiap orang percaya bisa lulus dari ujian ini? Apa saja yang harus kita miliki ketika masa-masa sulit itu datang menghampiri? Berikut beberapa hal yang patut Anda latih dalam masa-masa ujian iman yang Tuhan ijinkan terjadi.

1. Penyerahan diri kepada Tuhan                                                     

Cobaan hidup datang dari kecanduan akan kebiasaan buruk yang telah merusak hidup. Meskipun seseorang telah dinyatakan bebas dari kecanduan tersebut, namun bisa saja godaan datang dan mempengaruhi seseorang untuk kembali jatuh dalam dosa yang sama. Misalnya, tergoda untuk merokok kembali, terjerumus dalam kondisi yang menimbulkan emosi atau rasa marah dan sebagainya. Untuk itu, dibutuhkan penyerahan diri kepada Tuhan, merendahkan diri kepada-Nya dan Dia akan memberi kekuatan untuk menghadapi godaan itu.

2. Tetap bersyukur kepada Tuhan

Di tengah himpitan persoalan yang hebat dalam hidup, misalnya kehilangan orang tercinta, kesulitan ekonomi atau orang tercinta yang jatuh sakit dan sebagainya, seseorang akan tergoda untuk marah kepada Tuhan dan membenci orang lain tanpa sebab. Kita mengeluh karena kondisi yang berat menekan hidup kita, sehingga lambat laun hidup kita dirusak dengan sikap tersebut. Dalam kondisi demikian, sebaiknya tenangkan pikiran Anda, dan lihat bagaimana Tuhan masih berkarya lewat hidup Anda, sederhananya bahwa Ia masih memberi Anda kesempatan hidup. Bersyukurlah atas keadaan itu dan mulai memuji Dia Allah yang sanggup melakukan segala sesuatu.

3. Meyakini setiap masalah pasti akan berlalu

Badai pasti berlalu. Ya, kehidupan itu ibarat badai yang datang menerpa dengan hebatnya, tetapi hanya akan berlangsung sebentar saja. Ujian memang bisa menggodai untuk membuat Anda menjadi marah dan bertanya-tanya, “Mengapa hal ini terjadi kepadaku?” Daripada bertanya-tanya dan mengasihani diri, kita perlu mengatakan ‘Jangan panik! Ini Cuma ujian saja’. Sama seperti badai, masalah hidup pun akan berlalu, karena Tuhan tak akan memberi umat-Nya ujian di luar dari kemampuannya sendiri. Hanya jika kita percaya kepada Tuhan untuk melakukan apa yang terbaik, maka persoalan akan selesai  tepat pada waktu-Nya.

4. Menanti pertolongan Tuhan dengan setia

Menyelesaikan masalah dengan cara kita sendiri adalah hal yang keliru. “Aku bisa melakukan ini atau melakukan itu; Aku bisa menangani masalah ini”. Ketika Anda mengambil alih tugas Tuhan ke tangan Anda sendiri, Anda akan kehilangan berkat Tuhan. Oleh karena itu, Anda harus bertekad untuk mempercayai Tuhan dan menunggu pertolonganNya.

Tuhan begitu mengasihi Anda dan Dia memiliki rencana besar dalam hidup setiap orang. Percayalah bahwa Dia memegang kendali untuk menyelesaikan masalah dalam hidup Anda. Hanya saja, Ia ingin agar Anda percaya kepada-Nya bahwa kesulitan hidup akan selesai di tangan-Nya yang penuh kuasa.   

Sumber : Joycemeyer.org/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami