Amsal 27: 21
Kui untuk melebur perak dan perapian untuk melebur emas, dan orang dinilai menurut pujian yang diberikan kepadanya
Bacaan Alkitab Setahun : [kitab]Amsal4[/kitab]; [kitab]Yohan14[/kitab]; [kitab]ITawa20-22[/kitab]
Bagaimana Anda menanggapi ketika seseorang memuji Anda? Sebagian orang pasti sangat senang menerima pujian. Karena pujian itu bisa membangkitkan semangat dan membuat mereka merasa berharga. Lainnya ada yang tak merasa nyaman saat dipuji. Karena mereka memandang ke bawah dan melihat diri untuk tidak layak menerima pujian tersebut.
Lain pula dengan orang Kristen yang dipanggil untuk tetap bersikap rendah hati saat menerima pujian. Sebab kadang kala pujian bisa saja berubah wujud menjadi senjata yang siap menghancurkan diri kita. Sehingga kita kerap diingatkan untuk tidak membiarkan pujian membuat kita angkuh dan sombong. Lalu apa yang harus kita lakukan ketika orang lain menyampaikan pujian kepada kita?
Sebagian orang percaya berpikir bahwa menerima pujian adalah sebuah kebanggaan, lalu membuat perayaan besar untuk mengembalikan segala kemuliaan kepada Tuhan. Tak ada yang salah dengan itu, jika hal itu benar-benar keluar dari hati mereka. Tetapi adalah sebuah kebiasaan yang keliru apabila hal itu ditujukan hanya untuk mengesankan orang lain saja.
Saat mendapatkan pujian, saya hanya menyarankan agar kita tetap berkata ‘Terima Kasih’. Kemudian melafalkan doa dalam hati kepada Tuhan, berterima kasih kepada Tuhan atas berkat, menyadari bahwa segala sesuatu yang layak menerima pujian berasal dari pada-Nya. Jika Anda merasa terdorong, biarkan mengetahui bagaimana komentar Anda memberkati Anda. Jika Anda mendapatkan pujian atas hasil kerja kelompok, pastikan untuk memberikan pujian itu kembali kepada setiap orang yang terlibat di dalamnya. Karena sebuah berkat akan terasa lebih menyenangkan ketika dinikmati bersama-sama.
Karakter kita diuji lewat pujian yang datang kepada kita. Sebab orang dinilai menurut pujian yang diberikan kepadanya (Amsal 27: 21). Setiap pujian yang memantul ke telinga kita harusnya dikembalikan kepada Tuhan. Jika kita menikmatinya, maka pujian itu bisa saja menjadi racun kesombongan yang mulai menginfeksi hati kita. Tetapi jika kita mengarahkan pujian kepada Tuhan, maka kita akan tetap tinggal dalam kerendahan hati. - CS
Karakter kita diuji lewat sikap hati saat menerima pujian