Wartawan tersebut kemudian memublikasikan komentar singkat perempuan tersebut dan nama Oscar pun akhirnya melekat pada piala tersebut sampai sekarang. Sangat mungkin perempuan itu tidak memikirkan bahwa apa yang dikatakannya itu akan menjadi sangat terkenal. Bahkan, pamannya, sang pemilik nama tersebut juga tidak berpikir sejauh itu. Kejelian dan keberanian seorang wartawan itulah yang membuat nama Oscar menjadi tenar seantero jagat.
Piala Oscar berbentuk seorang kesatria yang berdiri di atas gulungan film dengan pedang di tangan. Patung kesatria itu pertama kali dibuat dengan menggunakan perunggu. Selanjutnya dibuat dari logam campuran britanium dan dilapisi emas 24 karat. Tingginya 34,3 cm dan beratnya 3,8 kg. Yang merancang patung ini adalah Cedric Gibbons, Direktur Seni MGM, pada tahun 1828, sedangkan dasar patung dirancang oleh asistennya, Frederic Hope.
Piala Oscar biasanya dianugerahkan di Hollywood. Ada satu hal yang menarik untuk diperhatikan, yaitu pernah sekali terjadi di dalam sejarah bahwa piala tersebut tidak terbuat dari logam. Peristiwa itu terjadi pada waktu Perang Dunia II. Pada waktu itu, Amerika kekurangan logam. Ini memang menyulitkan, tetapi bukan berarti pemberian piala berhenti.
Panitia tetap membuat piala, tetapi bukan dengan bahan dasar logam dan emas. Piala Oscar dibuat dari kayu. Maka, penghargaan kepada insan perfilman itu pun tetap bisa berjalan. Ini merupakan hal yang sangat kreatif. Barang sesederhana kayu pun menjadi sarana pekerjaan besar. Menariknya, tidak ada yang protes dengan masalah ini.
Pelajaran penting di sini adalah tentang sikap yang tidak meremehkan hal yang sederhana. Kata-kata Margaret memang sederhana, demikian pun kayu. Tetapi, keduanya menjadi bagian penting dalam sejarah dunia perfilman. Banyak orang meremehkan hal yang sederhana karena dianggap memalukan. Sebenarnya yang dibutuhkan adalah kejelian melihat kelebihan di balik kesederhanaan itu, keberanian untuk mengolahnya dan keyakinan untuk mempromosikannya. Jangan singkirkan benda-benda, ide-ide, orang-orang sederhana yang ada di sekitar kita, siapa tahu itulah yang akan dipakai Tuhan untuk melakukan pekerjaan besar.