Minggu ini begitu
menyenangkan, mengapa tidak? Minggu ini saya bersama dengan teman-teman saya
pergi ke salah satu rumah sakit kanker di Jakarta. Jujur saya begitu penasaran
dengan kisah hidup mereka. Bagaimana mereka harus tetap berjuang melawan
penyakit kanker. Dan uniknya kali ini pelayanan kami adalah khusus anak-anak
kecil yang menderita kanker.
Setibanya disana, saya
sangat kaget karena saya tidak melihat anak-anak yang sakit kanker, yang saya lihat
hanyalah anak-anak biasa. Lalu, saya bertanya kepada salah satu teman saya. “
anak-anak itu benar sakit kanker?” Dengan heran teman saya menjawab “ ya,
mereka sakit kanker, mengapa kamu bertanya seperti itu?” “ Karena saya tidak
yakin mereka sakit kanker, raut wajah mereka begitu sehat dan tidak ada beban”tambah
saya.
Lalu, dengan begitu
penasaran saya mendekati seorang anak dan bertanya. “ Dek, kamu sakit apa?”. Dengan senyum dia menjawab “ Saya sakit kanker leukemia ka”. Dengan
penuh tanya saya bertanya,“ Tapi, wajah
kamu tidak menunjukkan bahwa kamu sakit, apakah kamu tidak merasakan sakit?”
Dengan tersenyum lebih lebar lagi dia menjawab “ Rasa sakit itu hanya masalah rasa ka, kalau tidak mau sakit ya ga
usah di rasa”. Mendengar perkataannya hati saya begitu tertegun. Bagaimana
mungkin, anak sekecil itu bisa berkata seperti itu? Pengalaman saya, begitu
banyak orang dewasa yang mengeluh dengan penyakit mereka.
Hari itu saya mendapat
pelajaran yang begitu luar biasa dari seorang anak kecil. Namun, saya terus
merenungi apa yang dia katakan. Apakah
benar,sakit bisa tidak di rasakan? Bagaimana mungkin?
Saya terus
mengingat-ingat apa yang dilakukan anak kecil itu. Yang saya ingat dia selalu
tersenyum dan memiliki semangat. Ternyata yang dia lakukan untuk menolak rasa
sakit itu adalah dengan bersemangat. Dengan sukacita, Anda dapat memulihkan
semangat yang patah. Ini adalah soal
keputusan. Saya yakin bahwa anak kecil tersebut merasakan sakit. Namun, dia
tidak mau berfokus pada rasa sakit itu. Ini adalah pilihan setiap orang. Mau
berfokus kepada tujuan hidup atau rasa sakit tersebut.
Seringkali, kita terlalu
fokus terhadap rasa sakit atau masalah yang sedang dihadapi. Masih ingatkah ketika Anda kecil dulu? Anda begitu bersemangat melakukan segala sesuatu. Bahkan,
Anda tidak merasakan lelah, karena Anda fokus terhadap tujuan Anda.
Ini sangat sesuai
dengan firman Tuhan yang berkata “hati
yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan
tulang”. ( Amsal 17:22). Percaya atau tidak, anak kecil tersebut telah
membuktikan bahwa firman ini nyata. Dia
tidak merasakan sakit karena memiliki semangat untuk hidup. Bukan berarti
mengabaikan kesehatan. Anda harus tetap menjaga kesehatan, namun jika Anda
sakit, janganlah berfokus pada rasa sakit itu. Sehingga Anda akan lupa bahwa
Anda sedang sakit.
Berkaca dari setiap
masa lalu yang sudah pernah ada, bagaimana dengan Anda?. Apakah Anda memiliki
semangat seperti anak kecil tersebut? Semangat yang tidak pernah padam dan
percaya bahwa Tuhan mampu melakukan mujizat.
Bagi sebagian orang,
masalah hidup baru terasa ketika mereka beranjak dewasa, atau ada juga ketika
masih kecil sudah merasakan kesulitan hidup yang luar biasa. Namun, ketahuilah
kapanpun, dimanapun dan berapapun usia Anda, masalah Anda tidak bisa
menghentikan sukacita Anda. Marilah belajar untuk fokus kepada rancangan Tuhan
yang luar biasa, bukan kepada masalah yang Anda hadapi.
Tetaplah bersemangat
dan tunjukkanlah kepada dunia, bahwa Dia pasti membuka jalan di saat tiada
jalan.
Jika Anda memiliki masalah berhubungan dengan kisah ini, Anda
bisa bercerita kepada kami dan mendapatkan bimbingan agar keluar dari masalah Anda. Segera hubungi kami: 0-800-151-3344 (bebas pulsa). Tuhan memberkati.