Sisi keakuan dalam hidup sangat berperan penting. Keakuan adalah salah satu karakter yang perlu dihilangkan, karena dampaknya sangat negatif bagi hubungan sesama. Bahkan tidak bisa dipungkiri masih banyak anak-anak Tuhan yang memang belum bisa meninggalkan keakuan ini. Masih banyak yang memikirkan kepentingan pribadi. Hal inilah yang sering kali menjadi penghalang untuk Tuhan memberkati Anda.
Sebuah alasan mengapa
sisi keakuan masih ada adalah karena memang masih banyak orang yang khawatir
dengan hidupnya. Contonya saja, Anda selalu ingin menjadi nomor satu dalam
segala hal, dan mengabaikan hubungan dengan sesama. Anda rela berbuat apapun
untuk menjadi nomor satu. Dengan begitu, Anda akan mementingkan diri sendiri
dan ini akan membuat sisi keakuan Anda muncul. Secara tidak sadar, ternyata
Anda sudah memupuk dosa yang sangat ditentang Tuhan. Keakuan adalah
kesombongan. Kesombongan adalah dosa terbesar.
Yakobus
4:6 : Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkanNya kepada kita, lebih besar dari
pada itu. Karena itu Ia katakan: “ Allah menentang orang yang congkak, tetapi
mengasihani orang yang rendah hati”.
Lalu,
bagaimanakah untuk menghilangkan sisi keakuan?
Syarat untuk melepaskan
keakuan hidup adalah dengan memiliki kelemahlembutan.
Kelemahlembutan adalah salah buah roh. Kerap kali buah roh ini diabaikan dan
memang tidak terlalu populer. Namun, tahukah Anda bahwa dampak kelemahlembutan sangatlah
besar dalam kehhidupan. Salah satu tokoh alkitab yang berhati lembut adalah
Musa. Bahkan Musa adalah orang yang paling lembut hatinya diatas muka bumi ini.
”Adapun Musa ialah seorang yang sangat
lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi”. (Bilangan
12:3)
#
Apakah warisan untuk orang – orang yang lembut hatinya?
“Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi” ( Matius 5:5).
Secara logika sangat tidak masuk akal. Mengapa? Karena, memang dalam sebuah
kehidupan ini untuk menjadi orang yang berhasil dibutuhkan sebuah kerja keras
dan keahlian. Namun, dengan memiliki kelemahlembutan, maka hubungan dengan
sesama pun akan baik. Hubungan yang baik akan membawa Anda kepada kesuksesan.
#
Bagaimana agar bisa menjadi lemah lembut?
1
Petrus 3: 15-16 : Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan
siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggung jawab kepada
tiap-tiap orang yang meminta pertanggung jawab dari kamu tentang pengharapan
yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat, dan dengan
hati nurani yang murni, supaya mereka, yang memfitnah kamu karena hidupmu yang
saleh dalam Kristus, menjadi malu karena fitnahan mereka itu.
Hati yang tulus dan
murni dalam melakukan sesuatu adalah langkah awal untuk menjadi orang yang
lemah lembut. Karena dengan demikian Anda akan melakukannya seperti untuk Tuhan,
tidak ada sandiwara apapun.
#
Mengapa kita harus lemah lembut?
Filipi
2: 8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diriNya dan taat
sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Karena Yesus sendiri
pun sudah lebih dulu merendahkan diriNya di atas kayu salib. Dia selalu menjadi
teladan bagi setiap orang percaya. Dia Allah yang tidak pernah berdusta. Ketika
Tuhan merendahkan diriNya di atas kayu salib, apa yang Tuhan dapatkan? Dalam
kelemahlembutan yang Tuhan lakukan, Dia menunjukkan bahwa Dia menang dengan
bangkit pada hari yang ke-3. Dalam kehidupan sehari-hari pun Tuhan ingin setiap
anak-anaknya memiliki kelemahlembutan. Contohnya ketika Anda mengalah kepada
sesama. Mengalah bukan berarti kalah, tetapi jika dengan merendahkan hati, Anda
tetap bisa menjaga hubungan Anda dengan sesama, maka lakukanlah itu dengan
tulus hati. Karena tujuan akhir kehidupan Anda bukanlah untuk menjadi orang
kaya, tetapi keselamatan yang kekal.
Maka dari itu Anda
perlu melepaskan ke-aku-an Anda. Melepaskan kepentingan sendiri dan memupuk
kasih bagi sesama. Selamat mencoba dan selamat menjadi ahli waris
kelemahlembutan.