Pentingkah Hukuman Dalam Mendisiplinkan Anak?
Sumber: Google

Parenting / 10 March 2015

Kalangan Sendiri

Pentingkah Hukuman Dalam Mendisiplinkan Anak?

Theresia Karo Karo Official Writer
4503
Sebagai orang tua, tentu kita sangat menginginkan anak untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Bukan hanya secara fisik, termasuk juga secara mental. Oleh sebab itu ada orang tua yang beranggapan bahwa hukuman dapat menjadi jalan untuk mendisiplinkan anak.

Penting untuk diingat bahwa tumbuh kembang anak sangat dipengaruhi oleh konsep didikan dari orang tua. Menurut psikolog sekaligus President Director Personal Growth Dra. Ratih Andjayani Ibrahim, MM., Psi., pemberlakuan hukuman tidak menjamin anak menjadi disiplin.

“Kenapa anak perlu diberi hukuman? Kalau bisa tidak. Orang tua tidak perlu memberlakukan hukuman terhadap anak,” ujarnya.

Pada dasarnya, hukuman adalah semua tindakan yang diberlakukan untuk memberikan efek jera terhadap perilaku yang dianggap tidak mematuhi aturan oleh otoritas, dalam hal ini orang tua. Menurut ibu dari dua orang anak ini, para orang tua dapat mendidik anak tanpa menggunakan hukuman. Meskipun begitu, proses disiplin tetap terselenggara.

Mungkin pertanyaan anda selanjutnya, bagaimana mungkin anak bisa disiplin tanpa pemberlakuan hukuman? Menjawab pertanyaan ini, psikolog Ratih mengatakan, “Agar anak tidak perlu di hukum, berarti ada sebuah proses yang disebut sebagai conditioning. Yang berarti bagian dari pembentukan perilaku anak,” ujarnya.

Hal inilah yang harus diperhatikan oleh para orang tua. Karena proses conditioning harus diberlakukan bahkan saat anak masih berada dalam kandungan. Identifikasi perilaku apa saja yang dituntut orang tua untuk ditampilkan pada anak dan tentunya harus mengikuti tahap perkembangan anak. Sehingga anak-anak memiliki hidup yang teratur dengan adanya pola perilaku. Inilah yang turut membantu mereka untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik.

Dalam prosesnya, anak mungkin memunculkan perilaku yang tidak diinginkan. Untuk menghadapi hal ini, orang tua perlu memberlakukan konsekuensi yang logis. Psikolog Ratih menyarankan agar orang tua secara spesifik menjelaskan konsekuensi dan alasan kenapa perilaku tersebut harus ditaati. Dan saat anak memunculkan perilaku yang diinginkan orang tua, maka anda juga perlu memberikan reward, misalnya dengan pujian, pelukan, dan lainnya.

“Ketika proses conditioning tadi dijalankan dengan benar, maka orang tua tidak perlu repot untuk mengomel, marah, kesal, dan lain sebagainya,” ujarnya.

Menurutnya, menerapkan kedisiplinan pada anak akan lebih mudah saat orang tua juga melakukan hal yang sama karena anak perlu role model. “Anak butuh sebuah ketegasan dari orang tua dalam membentuk pola perilaku tersebut. Dan tegas di sini tidak identik dengan galak, kasar, memberlakukan hukuman, apalagi melakukan kekerasan terhadap anak,” tutupnya.

Sumber : Jawaban/Solusi Life by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami