5 Cara Menjaga Keutuhan Pernikahan yang Terbukti Secara Ilmiah
Theresia Karo Karo Official Writer
6751
Bagi anda yang telah menikah, urusan menjaga keutuhan pernikahan memang bukanlah perkara yang mudah. Proses pengenalan teman hidup ini disinyalir berlangsung seumur hidup. Dan dalam perjalanannya, setiap pasangan akan sangat mungkin menemukan konflik. Karena pada dasarnya pria dan wanita adalah dua mahluk yang berbeda.
Meskipun demikian, pasangan menikah tetap bisa menemukan cara untuk menjaga keutuhan pernikahan mereka. Menurut para ilmuwan, lima cara ilmiah berikut dapat mendukung kerukunan dan kebahagiaan rumah tangga:
Pilih pasangan dengan cara pandang sama tentang uang Peneliti Scott Rick dari University of Michigan’s Ross School of Business mengungkapkan bahwa individu cenderung memilih pasangan yang punya gaya memanfaatkan uang yang berbeda dengan dirinya. Hasil survei berasal dari penelitian terhadap 1.000 orang yang menikah dan yang tidak menikah.
Dan anehnya, perbedaan pola pandang menyangkut finansial inilah yang justru menjadi sebab dari konflik besar dengan jangka waktu yang panjang dalam rumah tangga. Sedangkan pada pasangan yang memiliki cara pandang sama terhadap uang ditemukan bahwa, kemungkinan konflik lebih rendah. Sebagai contoh, saat seorang pemboros menikah dengan seorang yang terbiasa hemat, maka akan lebih menimbulkan konflik; dibandingkan dengan pemboros yang menikah dengan seseorang yang juga boros. Seks rutin bisa menjadi solusinya Mungkin tanpa disadari kita menikah dengan orang yang 'moodian'. Meskipun begitu, bukan berarti orang seperti ini tidak mampu untuk menjalin hubungan jangka panjang.
Penelitian oleh Michelle Russell dan James McNulty dari University of Tennessee mengungkapkan bahwa hubungan seks yang rutin dapat membantu orang dengan suasana hati yang bergejolak menjadi lebih terkendali.
Mengucapkan “terima kasih” dan “kami” Mengucapkan “terima kasih” merupakan bentuk penghargaan terhadap hasil kerja pasangan atas pekerjaan rumah. Pada tahun 2007, sebuah penelitian oleh Arizona State University membuktikan bahwa orang yang merasa dihargai ternyata lebih puas akan hubungan mereka dengan pasangan.
Selain itu, kata yang juga bisa mempererat hubungan pernikahan adalah kata “kami”. Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Psychology and Aging pada 2009 menemukan bahwa pasangan yang sering menggunakan kata “kami”, menunjukkan kepedulian yang lebih besar, lebih jarang bertindak negatif, dan lebih rendah kadar stresnya.
Pribadi yang ‘kuat’ Kuat berarti, tidak mudah ditekan perasaan negatif. Kadang kala, seseorang merasa kebahagiaan bisa didapat ketika dia menyalahkan pasangan, menuntut pasangan harus berubah, akan tetapi mereka enggan untuk memaafkan.
Padahal kebahagiaan sejatinya bisa diraih dengan meninggalkan pikiran dan perasaan negatif terhadap pasangan. Hal ini diungkapkan oleh psikolog James McNulty dari University of Tennessee. Berusaha Keras Survei terhadap 6.000 orang selama 20 tahun menemukan bahwa rasa cinta kebanyakan dari mereka terhadap pasangan masih sama. Dalam publikasinya di Review of General Psychology diungkapkan bahwa kuncinya adalah usaha keras mereka untuk tetap merasakan jatuh cinta.
Kerukunan pernikahan merupakan buah dari usaha mereka yang selalu menyisihkan waktu merawat hubungan dengan pasangan. Selain itu, penulis penelitian Bianca Acevedo dari University of California, Santa Barbara mengungkapkan bahwa, “Mereka juga berusaha untuk menyelesaikan konflik dengan lembut.”
Demi kenyamanan Anda selama mengakses Jawaban.com, kami menggunakan cookie untuk memastikan situs web kami berfungsi dengan lancar serta memberikan konten dan fitur yang relevan untuk Anda, dan meningkatkan pengalaman Anda di situs web kami. Data Anda tidak akan pernah diperjualbelikan atau digunakan untuk keperluan pemasaran. Anda dapat memilih untuk Setuju atau Batalkan terhadap penggunaan cookie dalam situs web ini. Learn more