Dendam Membentukku Jadi Preman Kejam
Sumber: http://www.jawaban.com/jcchannel/view/vi

Family / 16 February 2015

Kalangan Sendiri

Dendam Membentukku Jadi Preman Kejam

Tiurma Ida Purba Official Writer
9965

Saya terlahir di keluarga yang baik-baik. Namun, entah mengapa banyak orang yang tidak baik di sekeliling saya? Sejak SMA, saya seringkali diganggu orang-orang di sekitar rumah saya. Setiap pulang sekolah mereka sering memalak saya. Tidak hanya itu mereka juga sering memukuli saya. Saya menyadari bahwa saya tidak memiliki kekuatan untuk melawan mereka.

Lalu saya berniat untuk melawan mereka dengan mengasah pisau untuk membunuh mereka. Setiap saya mengasah pisau tersebut, wajah-wajah orang yang sering memukuli saya selalu muncul, dan inilah yang membuat dendam saya semakin dendam dengan mereka. Setelah saya mengasah pisau, lalu saya menghampiri mereka satu-persatu dan melukai mereka dengan pisau yang sudah saya asah.

Suatu hari ketika sampai di rumah, ayah saya melihat bekas pukulan di wajah saya. Lalu, ayah saya membawa saya ke rumah opa. Opa saya memiliki ilmu kekebalan tubuh. Akhirnya, opa saya mewarisi ilmu tersebut. Semenjak itu saya tidak takut kepada siapa-siapa lagi. Dengan ilmu tersebut saya menjadi berani dengan siapa saja, karena senjata tajam apapun tidak akan bisa melukai saya.

Saya menguasai daerah terminal dan lama-kelamaan saya menjadi preman yang kejam. Tidak heran, banyak yang tidak menyukai saya. Sampai suatu hari ada beberapa orang yang tidak suka dengan saya, dan mereka memasukkan saya ke dalam karung. Namun, tidak lama setelah melakukan aksinya, ada polisi yang menangkap aksi mereka. Alhasil, kami semua dibawa ke kantor polisi. Setelah itu, saya di bebaskan dengan syarat tidak boleh lagi melakukan aksi kejahatan di terminal.

Saya mencari pemasukan sehari-hari dari anak buah saya, yaitu wanita malam. Jika, ada konsumen yang memakai mereka namun tidak membayar, maka saya yang akan maju membantu mereka. Pernah, suatu kali anak buah saya mengadu kepada saya bahwa ada konsumen yang tidak mau membayar, lalu saya langsung maju untuk membela anak buah saya. Bahkan, untuk memukuli orang itu pun akan saya lakukan, dengan harapan orang itu membayar.

Suatu hari saya bertemu dengan seorang wanita. Wanita ini sangat menarik perhatian saya. Akhirya saya pun berusaha untuk mendekatinya. Setelah dekat, lalu dia mengajak saya ke sebuah ibadah. Saya merasakan bahwa saya tidak layak untuk pergi ke gereja. Saya ini orang jahat. Akhirnya, saya pun menurutinya. Ternyata ketika ibadah berlangsung, Tuhan menjamah hati saya. Dia mengubahkan hati dan pikiran saya yang keras. Dia mengubahkan pola pikir saya yang salah selama ini. Ternyata ilmu hitam merusak diri dan sia-sia. Sepulang ibadah, saya bertekad untuk tidak melakukan yang jahat terhadap orang lain, bahkan masa lalu yang suka mabuk, tidak lagi saya lakukan. Pertama-tama memang dikucilkan oleh teman-teman, namun akhirnya mereka bisa melihat bahwa ada Yesus yang hidup di dalam saya sekarang ini. Ada perubahan tingkah laku adalah cara untuk menunjukkan bahwa kita sudah pindah dari masa lalu yang kelam kepada masa depan yang penuh harapan. Tuhan memberikan yang terbaik bagi saya. Wanita yang saya dekati dan membawa saya kepada Tuhan, sekarang menjadi istri saya. 

Sumber : Erastus Pidjo
Halaman :
1

Ikuti Kami