Alkisah di sebuah kota
kecil di New York, ada sebuah pemuda yang sudah berumur 30 tahun. Pemuda itu bernama
Petrus Myon. Dia adalah seorang pelayan Tuhan di gereja. Petrus sadar bahwa umurnya sudah sangat cukup
untuk menikah. Namun, sampai saat ini dia belum menemukan pasangan hidup yang
cocok untuk mendampinginya.
Lalu berdoalah ia
kepada Tuhan. Dalam doanya ia meminta seorang perempuan yang takut akan Tuhan
untuk mendampingi hidupnya. Petrus berjanji kepada Tuhan bahwa ia akan lebih
sungguh-sungguh lagi untuk melayani Tuhan, jika Tuhan memberikan pendamping
yang sepadan baginya. Akhirnya selama 2 bulan, Tuhan mengirimkan seorang
perempuan kepadanya untuk menjadi pendamping hidupnya. Namun, semenjak Petrus
berpacaran, ia sering kali tidak beribadah karena
alasan harus mengantar pacarnya. Padahal dulu Petrus berjanji untuk setia
melayani Tuhan. Kemudian setelah berkenalan dan berpacaran selama setahun
akhirnya mereka menikah.
Setelah menikah selama
lima tahun, namun mereka belum juga dikaruniai anak. Lalu, Petrus dan istrinya
berdoa kepada Tuhan, agar diberikan seorang anak. Dan kali ini pun Petrus dan
istrinya berjanji kepada Tuhan bahwa keluarganya akan sungguh- sungguh melayani
Tuhan. Lalu, jelang tujuh bulan istri Petrus
hamil dan akhirnya mereka dikaruniai
seorang anak laki-laki.
Mereka sangat bersyukur
kepada Tuhan karena Tuhan telah menjawab doa mereka. Namun, mereka tidak
menepati janjinya kepada Tuhan. Seringkali
mereka absen ke gereja karena alasan mengurusi anak mereka yang masih kecil.
Mereka berpikir bahwa Tuhan memaklumi apa yang sedang mereka alami saat ini.
Lalu, setelah anak
tersebut dewasa dan akhirnya Petrus pun sudah berumur 50 tahun. Dia sudah tua dan jatuh sakit. Lalu Petrus berdoa
kepada Tuhan. Dalam hatinya berkata, “
Apakah kali ini Tuhan akan mengabulkan doa saya? Sudah dua kali saya ingkar
janji kepada Tuhan”. Meskipun demikian, Petrus dan istri bersepakat untuk
tetap bersehati dan berdoa kepada Tuhan meminta kesembuhan.
Tanpa mereka duga,
Tuhan menyembuhkan Petrus dengan mujizat. Ketika akan dioperasi, dokter yang
menangani Petrus kaget karena dia tidak menemukan tumor ganas yang menghinggap
di kepala Petrus. Petrus dan istrinya pun terpesona melihat keajaiban Tuhan.
Kali ini, mereka tidak berjanji kepada Tuhan untuk melayani. Tetapi, mereka
hanya meminta, jika Tuhan ingin menyembukan, sembuhkanlah.
Petrus dan istrinya
merenung, sudah banyak sekali mujizat yang mereka alam. Dan tak satupun yang
Tuhan tidak tolong. Mereka pun sadar, dan akhirnya mereka kembali kepada gereja
untuk melayani.
Apakah terkadang Anda
seperti Petrus yang memiliki alasan beribu-ribu untuk tidak beribadah atau
melayani Tuhan? Banyak sekali anak-anak Tuhan yang tidak menepati janji,
padahal Tuhan sudah menjawab doa. Tuhan adalah setia dan adil. Meskipun banyak
umatNya yang tidak setia, namun Ia tetap setia.
Kiranya kisah Petrus ini dapat menjadi pendewasaan diri bagi banyak orang. Tuhan menjawab doa Anda, bukan karena janji Anda kepada Tuhan. Meskipun Anda berjanji, percayalah bahwa Ia akan tetap menjawab Doa Anda karena Ia sangat mengasihi Anda. Itulah yang dinamakan kemurahan Tuhan. Kemurahan Tuhan adalah pemberian Tuhan yang sesungguhnya tidak layak untuk Anda terima. Ingatlah bahwa Tuhan sudah berjanji terlebih dahulu kepada Anda. JanjiNya selalu di genapi bagi setiap orang yang mengasihiNya. Dialah Allah yang tidak pernah gagal.
Sumber : GKII/jawaban.com by tiur