70 Persen Publik Puas dengan 100 Hari Kepemimpinan Jokowi-JK
Theresia Karo Karo Official Writer
5344
Sejak awal pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, berbagai kisruh kerap ‘mendampingi’ keduanya. Meskipun demikian, selama 100 hari kerja pertamanya sebagian besar masyarakat mengaku puas atas kepemimpinan Jokowi-JK.
Hal ini dibuktikan dalam survey Populi Center yang dilakukan dengan teknik wawancara. Survei ini melibatkan 1.200 responden yang dipilih dengan metode multistage random sampling. Proses wawancara ini dilakukan sejak 16-22 Januari 2015 dan ditemukan sebanyak 70,1 persen masyarakat yang puas dengan kepemimpinan Jokowi.
Peneliti Populi Center, Nico Harjanto saat ditemui dalam sebuah acara diskusi di Jakarta (31/1) mengatakan bahwa, “Temuan penting yang dihasilkan dari survey ini adalah tingginya tingkat kepuasan masyarakat terhadap kepemimpinan Jokowi, di mana 70,1 persen responden mengaku puas.”
Selain itu survey ini juga menemukan bahwa hanya 25,8 persen responden yang menyatakan ketidakpuasannya terhadap Jokowi-JK. Dan sebesar 4,1 persen masyarakat menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab. Menurut Nico, tingkat kepuasan tersebut menunjukkan bahwa kisruh politik terkait pencalonan Kapolri dan pelemahan KPK belum menurunkan dukungan public terhadap Jokowi-JK. “Presiden Jokowi mestinya mengambil keputusan terbaik untuk bangsa dan negara secara independen, tanpa harus tersandera oleh kepentingan sempit oligarki dan partai pendukungnya,” kata Nico.
Sementara itu, survey ini juga menemukan bahwa 33,3 persen responden menilai Jokowi dan JK telah membawa sedikit perubahan di Indonesia dibandingkan pemerintah sebelumnya. “Sedang 27,8 persen responden menyatakan ada perubahan. Sementara 3 persen merasakan ada perbaikan dan sebaliknya 5 persen responden menyatakan terasa ada kemunduran.”
Survei yang dilakukan di 34 provinsi ini juga menemukan keyakinan masyarakat, sebesar 65 persen responden yang yakin bahwa pemerintahan Jokowi-JK akan menjadi lebih baik. Dan untuk melihat perubahan itu, sebanyak 59,2 persen menyatakan bahwa waktu yang dibutuhkan sekitar 1-3 tahun.
“Ini merupakan modal politik paling berharga karena publik memiliki harapan tinggi akan adanya perbaikan di masa depan di bawah pemerintahan Jokowi. Karena itu, political positioning presiden paling tepat adalah mengikuti kehendak rakyat,” papar Nico.
Demi kenyamanan Anda selama mengakses Jawaban.com, kami menggunakan cookie untuk memastikan situs web kami berfungsi dengan lancar serta memberikan konten dan fitur yang relevan untuk Anda, dan meningkatkan pengalaman Anda di situs web kami. Data Anda tidak akan pernah diperjualbelikan atau digunakan untuk keperluan pemasaran. Anda dapat memilih untuk Setuju atau Batalkan terhadap penggunaan cookie dalam situs web ini. Learn more