Menghalau Gangguan
Kalangan Sendiri

Menghalau Gangguan

Lori Official Writer
      6725
Show English Version
Matius 13: 22

Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.

Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu3[/kitab]; [kitab]Matiu3[/kitab]; [kitab]Kejad5-6[/kitab]
<!--[if gte mso 9]><xml> Normal 0 MicrosoftInternetExplorer4 </xml><![endif]-->

Seorang pemilik restoran di desa Abu Ghosh, yang terletak di pinggir kota Yerusalem, menawarkan potongan harga sebesar 50 persen bagi para pelanggan yang bersedia mematikan telepon genggam mereka selama menikmati hidangan. Jawdat Ibrahim percaya bahwa penggunaan telepon pintar pada saat jamuan makan telah menggeser perhatian seseorang dari menikmati percakapan dan keakraban menjadi kegiatan menjelajah dunia maya, kirim-mengirim pesan singkat, dan menjawab telepon untuk membahas urusan bisnis.

“Teknologi itu sangat baik,” kata Ibrahim. “Namun pada saat kamu sedang bersama keluarga dan teman-temanmu, seharusnya kamu bisa menahan diri selama setengah jam, lalu menikmati makanan yang terhidang serta menikmati kebersamaan dengan mereka.”

Begitulah perhatian kita yang sangat mudah teralihkan oleh banyak hal yang mengganggu hubungan kita dengan sesama. Tak ubahnya dengan persoalan hubungan kita dengan Tuhan.

Yesus mengatakan kepada para pengikut-Nya bahwa gangguan rohani itu dimulai dari hati yang menjadi semakin bebal, telinga yang semakin enggan untuk mendengar, dan mata yang melekat tertutup ([kitab]Matiu13:15[/kitab]). Dengan menggunakan perumpamaan tentang seorang penabur benih, Yesus membandingkan benih yang jatuh di semak duri dengan seseorang yang mendengarkan firman Tuhan tetapi yang hatinya terpaut pada hal-hal lain. “Kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah” (ay.22).

Alangkah besar manfaatnya waktu yang kita habiskan hari demi hari jika kita mampu menghalau segala gangguan yang mengusik pikiran dan hati kita, dan memusatkan perhatian kita sepenuhnya pada Tuhan. —DCM

Memusatkan perhatian pada Kristus akan menempatkan segala sesuatu pada perspektif yang seharusnya.

<!--[endif]-->-->

Ikuti Kami