Menjadi orangtua dan memiliki anak adalah harapan bagi setiap pasangan suami istri. Hal yang sama juga dirindukan Vita Lusiana hingga akhirnya anugerah itu diterimanya. Kelahiran seorang putri dalam keluarga kecilnya menjadi kebahagiaan tersendiri. Hal ini tidak berlangsung lama, ibu muda ini terusik dengan keadaaan anaknya. Oze yang baru berusia satu minggu divonis oleh dokter menderita jantung bocor. Vita terkejut dan tak pernah menyangka dengan apa yang baru saja didengarnya. Dalam kebingungannya, dokter hanya memberikan surat rujukan ke salah satu rumah sakit untuk pemeriksaan lanjut jantung anaknya.
Saat itu Ibu muda ini sempat mempertanyakan Tuhan, kenapa anak pertama yang telah Tuhan janjikan bahwa segala sesuatunya akan baik dan luar biasa harus mengalami jantung bocor seperti ini? Dengan tetap memperjuangkan kesehatan Oze, Vita kemudian membawa anaknya ke dokter yang lain untuk imunisasi. Sekaligus dia berkonsultasi mengenai hasil pemeriksaan dokter sebelumnya. Dokter yang kedua ini kemudian mengadakan pemeriksaan dan mengatakan memang dia mendengar jantung Oze sedikit bising, namun dokter tersebut berani untuk melakukan imunisasi dan mencoba untuk melihat perkembangan Oze selanjutnya.
Saat itu Vita mengambil satu komitmen. Secara manusia hari-harinya pasti akan dipenuhi oleh tangisan mengasihani anaknya. Namun perkataan Tuhan begitu kuat berbicara di dalam hatinya, "Percaya pada hati-Ku untuk Oze". Dan Tuhan mulai mengajarkan Vita untuk tidak mengandalkan kekuatan orang lain melainkan kekuatan Tuhan. Melalui doa Vita memperkatakan bahwa setiap organ tubuh Oze akan berfungsi sesuai dengan rencana dan rancangan Tuhan, tidak ada segala kerusakan dan kebocoran.
Tidak berhenti di situ, perkataan positif terus mengalir untuk Oze. Suami Vita kemudian menyarankan agar Oze mulai diperdengarkan lagu-lagu pujian dan penyembahan. Percayalah bahwa pujian dan penyembahan itu memiliki kuasa. Baginya, percaya saja bukan perkara gampang. Tetapi, dengan lembut Tuhan menyatakan kepada Vita bahwa jika ia tidak mengalami hal ini, tidak akan ada suatu kejadian besar yang akan Vita terima dalam hidupnya.
Sejak itulah Vita pun mulai berhenti untuk bertanya ‘kenapa' dan berkomitmen untuk mulai percaya kepada janji Tuhan. Tujuh bulan lamanya dia menunggu janji Tuhan untuk menyembuhkan Oze. Kuasa-Nya kemudian dibuktikan saat Vita kembali membawa Oze ke dokter dan mengevaluasi kondisi jantung Oze. Sewaktu stetoskop diletakkan di dada Oze, dokter mengatakan dia tidak lagi mendengar suara bising di jantung Oze.
Ingin memastikan, Vita kemudian menanyakan hasil pemeriksaan dokter sekali lagi. Dan hasil pemeriksaan memang menunjukkan bahwa jantung Oze sudah menutup sempurna. Vita dan suaminya tak dapat menyembunyikan kegembiraan mereka. Saat itu Vita menyadari, inilah yang Tuhan ingin kerjakan di dalam hidupnya, hidup Oze dan juga hidup keluarganya.
Memang tujuh bulan bukanlah waktu yang sebentar bagi Vita, namun dia bersyukur Tuhan mengijinkan perkara ini terjadi dan Vita boleh melaluinya. Vita dapat melihat bahwa ternyata hal ini membawa kemuliaan bagi nama Tuhan, menyatakan kepada orang-orang bahwa Tuhan Yesus itu adalah Tuhan yang hidup. Yesus masih hidup sampai sekarang dan Dia masih mengerjakan mukjizat-mukjizat yang luar biasa terutama untuk Oze, anaknya. Pemulihan itu benar-benar Oze terima dan jantungnya mengalami kesembuhan total. Tuhan benar-benar nyata menyembuhkan Oze.
Tuhan pun mulai berbicara banyak hal kepada Vita, bahwa kalau Vita tidak melewati semua ini, Vita tidak akan pernah tahu kuasa Tuhan yang begitu luar biasa dan perkara besar yang sanggup Tuhan kerjakan. Meskipun Vita dan suaminya menikah di usia muda, namun Vita merasakan kasih Tuhan yang luar biasa bagi keluarganya terutama untuk Oze anaknya. Vita merasa dirinya tidak perlu kuatir Oze akan bertumbuh seperti apa kelak. Setiap harinya dia dapat melihat Oze tumbuh menjadi anak yang pintar, suka berdoa, aktif di sekolah minggu, dan suka menyanyi dan menyembah Tuhan. Sampai saat ini, setiap kali Vita melihat Oze, Vita dapat melihat bagaimana Tuhan hidup di dalam hidupnya Oze.
Sumber Kesaksian :Vita Lusiana
Baca Juga: