Trend Bossless Office, Kantor Tanpa Bos
Sumber: adajendeladunia.blogspot.com

Career / 4 August 2014

Kalangan Sendiri

Trend Bossless Office, Kantor Tanpa Bos

Lois Official Writer
5796

Para pelaku usaha dihadapkan pada banyak tuntutan untuk memajukan usahanya karena berbagai hal yang dihadapi. Untuk itu, pelaku usaha memerlukan tim yang kreatif, produktif, independen, dan mampu melihat ke depan. Saat ini, pendekatan yang lagi populer untuk memenuhi tuntutan tersebut adalah bossless office atau pendekatan kantor tanpa bos. Apakah itu?

Kantor tanpa bos ini merupakan pendekatan dimana lingkungan kerja disusun tanpa adanya atasan dan bawahan. Para pekerja bekerjasama dan melakukan pengambilan keputusan kolektif. Setiap anggota tim mengambil peran dalam pengambilan keputusan dan tidak ditentukan secara linier oleh atasan.

“Pendekatan ini merupakan pola pikir yang sangat demokratis mengenai pekerjaan,” ujar Adam Cobb. Namun bagi yang kontra mengatakan, ketiadaan atasan akan memicu pengambilan keputusan yang lama dan bertele-tele.

Dampak negatif dari Bossless Office :

-Pengambilan keputusan dan kerja tanpa atasan seringkali berjalan tidak produktif.

-Dengan hilangnya peran atasan dalam sebuah tim, anggota-anggota tim cenderung berusaha memegang kendali dan berusaha mengawasi rekan-rekan sejawatnya. Tekanan ini seringkali tidak sehat

-Sangat mungkin mengalami kebuntuan dalam mengambil keputusan yang pada akhirnya membuat organisasi berjalan tidak efektif.

Lemahnya anggota tim yang introvert, karena masing-masing anggota tim semakin menunjukkan kecenderungan alami mereka dan anggota tim yang bersifat introvert akan semakin diam, sedangkan yang ekstrovert akan mendominasi kerja dan diskusi.

Dampak Positif Bossless Office :

-Anggota tim seringkali memiliki keahlian dalam menyelesaikan pekerjaan. Pendekatan bossless office membuat distribusi keahlian masing-masing anggota sama dan dimanfaatkan untuk kesuksesan perusahaan.

-Adanya kesehatian karena semuanya setara dan dapat terbuka satu dengan yang lain tentang pekerjaannya.

-Merasa bagian yang penting dalam perusahaan tersebut karena setiap tindakan dan juga keputusan yang diambil, diperhatikan oleh perusahaan dan anggota yang lainnya.

Agar Bossless Office Sukses :

-Menurut Nancy Rothbard, di dalam bossless office ini, tetap perlu seseorang yang memegang kendali. Pemimpin dari tim tersebut mengambil peran sebagai ‘pembina’, bukan sebagai pemimpin. Hal penting lainnya yaitu kecepatan pengambilan keputusan. Jika proses pengambilan keputusan masih terasa bertele-tele, salah satu anggota tim perlu maju memegang kendali dan memutuskannya. Perekrutan anggota perusahaan juga menjadi kunci, rektrut anggota yang memiliki kesehatian dengan nilai-nilai perusahaan, kemudian perusahaan tetap perlu mempromosikan nilai-nilai tersebut secara konsisten.

-Adam Cobb mengatakan anggota tim perlu memiliki motivasi pribadi untuk aktif di dalam tim. Perusahaan dapat memperhatikan motivasi pribadi tersebut dengan memberi perhatian pada faktor instrinsik (karakter pekerjaan itu) dan ekstrinsik (imbal jasa, jenjang kakir, dan sebagainya) yang menjadi motif karyawan.

-Matthew Bidwell menyatakan pendekatan ini telah lama dilakukan dan dapat berjalan baik pada situasi-situasi tertentu, biasanya ada di berbagai firma penyedia jasa profesional seperti kantor akuntan publik, firma hukum, konsultan manajemen, psikoterapis, akademia dan sebagainya. Sebuah organisasi di lingkungan pelayanan jasa tidak perlu mengatakan “Saya akan konsultasikan dulu dengan bos saya ya,” namun bisa memecahkan masalah konsumen secara langsung sehingga meningkatkan efisiensi dan efektivitas tim. Namun, yang perlu diperhatikan yaitu harus memahami lingkungan dan karakter dasar dari organisasi.

-Para pelaku usaha perlu memperhatikan dampak negatif dari bossless office di atas dan melengkapinya dengan kunci-kunci penting agar tim dapat positif, efektif, kreatif, dan produktif.

Sumber : okezone.com by lois ho/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami