Hipertensi Perburuk Kondisi Emosi Penderita
Sumber: tanyadok.com

Psikologi / 21 July 2014

Kalangan Sendiri

Hipertensi Perburuk Kondisi Emosi Penderita

Lori Official Writer
10791

Hipertensi atau Darah Tinggi adalah keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal atau kronis dalam waktu yang panjang. Penyakit ini bahkan disebut sebagai penyakit jenis silent killer karena bersifat menyerang organ-organ vital tubuh yang kemudian menimbulkan beragam penyakit, sehingga dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan khusus tekanan darah.

 

Penyakit hipertensi secara diam-diam akan menyerang organ-organ vital tubuh seperti ginjal, jantung. Sementara dampak hipertensi bagi psikologi adalah sulit membedakan emosi. Hal ini diutarakan oleh seorang ahli psikologi dari Clemson Universitas, Amerika Serikat, James A McCubbin. Dalam hasil penelitiannya, James dan rekan setimnya membuktikan bahwa penderita hipertensi akan mengalami penurunan kemampuan dalam mengenali rasa marah, takut, sedih dan ekspresi wajah.

 

“Sebagai contoh, jika atasan di tempat kerja Anda marah, Anda sering keliru dan mungkin mengira bahwa dia hanya bercanda. Hal ini dapat menyebabkan miskomunikasi, penurunan efektivitas kerja dan meningkatkan tekanan psikososial. Pada beberapa orang hal ini mungkin akan menyebabkan salah tafsir karena tidak bisa membedakan antara humor dan marah,” kata McCubbin.

 

Kondisi ini pada akhirnya akan membuat penderita merasakan tekanan hingga berujung pada stres. Tingkat stres ini justru akan memperburuk kondisi hipertensi dan berisiko terserang penyakit jantung.

 

Jadi masyarakat telah keliru menanggapi bila emosi marah-marah adalah penyebab hipertensi. Justru sebaliknya, secara ilmiah marah adalah satu emosi yang timbul akibat rasa stres yang berisiko pada terjadinya hipertensi. Selain itu, gejala lain sebagai penyebab hipertensi adalah berupa keluhan sakit kepala, mimisan atau sesak napas. Sedang sebagian besar bagian organ tubuh tampak baik-baik saja.

 

Umumnya hipertensi dapat terjadi akibat faktor keturunan dan umur, namun juga dapat disebabkan oleh faktor pola hidup yang tidak sehat. Sehingga sangat penting bagi Anda untuk memperhatikan pola hidup dengan memenuhi olahraga bagi tubuh dan makanan yang baik bagi tubuh.

 

 

Baca Juga Artikel Lainnya:

7 Penyakit yang Timbul Akibat Suka Marah-Marah

Pesawat Malaysia Airlines MH17 Jatuh Ditembak?

 

5 Penjelasan KPU Sikapi Kejanggalan Form C1

 

Wanna Be Creative? Hidupi 7 Kebiasaan Ini

 

Siap Kalah, Prabowo: Saya Hormati Apapun Keputusan Rakyat

Sri Hartati, Tinggalkan Pekerjaan Demi Selamatkan Anak Dari Narkoba

Halaman :
1

Ikuti Kami