Jeffrey Kairupan: Awal Buruk Bisa Berakhir Mulia

Career / 26 June 2014

Kalangan Sendiri

Jeffrey Kairupan: Awal Buruk Bisa Berakhir Mulia

Theresia Karo Karo Official Writer
8141

Jeffrey Kairupan adalah seorang Dewan Penasehat Gubenur Bank Indonesia. Secara garis besar tugasnya berkaitan dengan proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan keputusan yang diambil oleh Dewan Gubernur. Kesuksesannya bukan dengan gampang didapatkan tetapi dengan kerja keras, semangat dan melakukan pekerjaan dengan  sempurna. Selain itu diimbangi dengan membuka ruang pada kesalahan, baik itu terhadap bawahan maupun buat orang lain.

Hidupnya bukan tanpa halangan, dibalik kesuksesan ada pengalaman terberat yang mengubah hidupnya. Episode terberat ini dirasakannya saat sedang dirundung masalah keluarga. “Saya rasa ini cara Tuhan mengajar saya untuk tidak control to everything”. Dia juga mengungkapkan, sebagai lelaki yang memiliki karir dan ambisi, lantas dapat menguasai dunia, menguasai semua di sekitarnya termasuk keluarga.

Babak ini menjadi awal proses pengubahan hidupnya. “Saat itu saya lihat bahwa tidak bisa kontrol semuanya sehingga saya bisa melepaskan sikap mendominasi dan merespon secara positif walaupun mungkin sedang kacau balau”.

Perubahan ini juga yang membuatnya bergabung dalam Marketplace Ministries untuk melayani dan membawa perbaikan hidup pada orang-orang di luar yang tidak terjangkau. Sebagai contoh ia menyebutkan, menolong orang-orang seperti tunawisma, terjerat dalam kehidupan malam, yang sulit makan, sulit berpikir, sulit bernapas dan berbagai permasalahan lainnya.

“Menjangkau mereka dengan kata-kata mutiara, membuat tenang, dan dengerin keluhannya, itu merupakan obat bagi mereka yang kesulitan”, ungkapnya. Perbedaan ini dirasakan membawa perubahan yang semakin baik dalam kehidupannya. Dulu ia yang suka dominan dan kontrol, sekarang Jeffrey bisa memberi ruang, memberikan kesempatan bagi orang-orang sekitarnya.

Konsep akan Tuhan sebagai Maha atas segala sesuatu, yang bisa mampu membuat apapun, kemudian menyadarkannya. “Keinginan saya yang tidak terjadi, ternyata dampaknya tidak terlalu buruk banget.” Bahkan dalam persoalan yang buruk sekalipun bisa berubah menjadi lebih baik, lebih ideal, lebih indah, lebih mulia, dan lebih berdampak. “Saya malah ga kepikir sampai di situ, karena terpikir ideal adalah yang sesuai dengan akal budi”. Tuhan yang membentuk, Tuhan yang merencanakan, Dia yang menjadikan pasti akan lebih baik dari yang kita bayangkan, merupakan pesan yang ingin dibagikannya.

 

Sumber Kesaksian:

Jeffrey Kairupan

Sumber : V140509155321
Halaman :
1

Ikuti Kami