Jhonny adalah sosok anak yang sangat menyayangi sang ibu semenjak ayahnya berselingkuh dan memilih meninggal keluarga. Ia pun berharap dapat membahagiakan sang ibu yang harus banting tulang mencari nafkah demi membesarkan ketiga anaknya. Dengan itu ia mengambil keputusan bekerja berjualan koran.
Kehidupan serba kekurangan serta keluh kesah sang ibu, selalu membuat Jhonny merasa tidak betah di rumah. Sehingga mencari pelarian dengan mengkonsumsi narkoba dan minuman keras. Tak hanya itu, pengaruh obat-obatan membuatnya kehilangan kesadaran dan mendorongnya untuk mencuri.
Suatu kali Jhonny kepergok mencuri, ia pun jadi sasaran massa, hingga sekujur tubuhnya terdapat sejumlah luka bacok dan pukulan. Peristiwa itu pula yang menyeretnya ke dalam penjara. Perih dan getir dirasakan Jhonny saat sang ibu tetap dengan setia menjenguknya di penjara. Ia mengaku sedih sudah membuat wanita yang mengasihinya itu kecewa.
Kebiasaan tidur di lantai membuatnya merasakan dengkulnya terasa keram dan sulit bergerak. Saat itu pula Jhonny menyadari bahwa ia butuh pertolongan Tuhan. Dalam sebuah ibadah di penjara, Jhonny mengalami jamahan Tuhan. Ia ditegur lewat khotbah agar dirinya mau mengakui kesalahan di hadapan Tuhan. Mujizat kesembuhan pun dialami Jhonny, penyakitnya sembuh.
Setelah kebebasannya dari penjara, sang ibu menyambutnya dengan bahagia. Tuhan pun semakin membukakan hati Jhonny untuk mau dibentuk lebih lagi. Dengan sebuah keinginan dari hati, ia memutuskan untuk belajar di sekolah kerohanian selama enam bulan. “Selama enam bulan itu, saya benar-benar digembleng abis dan diproses abis sama Tuhan. Mematikan kedagingan saya. Akhirnya ketika mama saya dengar saya lulus dan saya terlibat pelayanan, mama saya bangga ,” tutur Jhonny.
Namun kebahagiaan yang ia berikan kepada sang ibu tidak berlangsung lama. Menjelang pernikahannya, Tuhan menjemput wanita yang sangat dikasihinya itu. Meski begitu, ia tetap bersyukur sebab Tuhan telah mengubahkan kehidupannya. Kini dirinya dipercayakan bekerja melayani di rumah ibadah. “Kasihnya Tuhan itu begitu luar biasa. Tuhan mau mengorbankan nyawa-Nya buat saya, hanya demi saya. Tuhan itu menjamah, merubah semuanya. Istilahnya dari yang nggak mungkin menjadi mungkin,” tutupnya.
Sumber Kesaksian: Jhonny Budihardja
Baca Juga Artikel Lainnya:
Winner Jhonson: Mantan Preman yang Jadi Pengacara
Kejahatan Membawaku ke Nusakambangan
Yoseph Haryono: Film Porno Membuatku Pincang
Ingin Kaya Main Saham Tapi Malah Harus Jual Rumah
Kebencian Ayung Pada Ayah dan Kesenangannya Pada Narkoba
Sumber : V140616134639