Pelajaran Dari Chievo
daniel.tanamal Official Writer
Musim kompetisi 2001, kompetisi Serie A (divisi utama sepak bola Italia)
dibuat guncang oleh kehadiran sebuah klub kecil dengan prestasi
mengesankan. Adalah klub bernama Chievo, yang merupakan tim pendatang
baru dan menjalani musim pertamanya di Serie A. Musim sebelumnya, Chievo
bertanding di level yang lebih rendah.
Prestasi mengesankan Chievo
berjalan hampir tiga perempat musim pertandingan, di mana Chievo
berhasil menduduki peringkat pertama, menggusur tim-tim mapan semacam AC
Milan, Inter Milan, dan Juventus. Namun sungguh disayangkan, hanya
karena kurang percaya diri, mereka pun gagal mewujudkan sejarah menjadi
tim pendatang baru pertama yang berhasil menjuarai seri A. Saat masih
menjadi pemuncak klasemen, Chievo tidak berani membuat target menjadi
juara. Chievo hanya menargetkan diri bertahan di divisi utama, sehingga
tidak mengherankan bila di akhir kompetisi ia hanya finish di peringkat
4.
Banyak dari kita sebenarnya bisa lebih baik dari keadaan kita
sekarang, bila kita mau. Sayangnya, banyak orang takut menjadi besar
atau lebih baik karena ia tidak percaya diri dengan kemampuannya.
Tahukah Anda bahwa kemauan untuk menjadi besar akan menentukan
besar-kecilnya energi hidup Anda? Jangan pernah takut menjadi besar!
Posisi tinggi dan tanggung jawab besar ibarat dua sisi mata uang. Anda
tidak bisa memilih yang satu, namun mengabaikan yang lain. Semakin
tinggi sebuah pohon, semakin kencang pula angin yang akan menerpanya.
Banyak orang memilih menyerah sebelum peperangan dimulai.
Seringkali
peluang karier yang lebih besar atau peluang usaha yang lebih menantang
lewat begitu saja hanya karena kita takut menerima tantangan. Hanya
karena takut kepada tanggung jawab yang lebih besar, sebagian orang
akhirnya pasrah dengan keadaan yang ada. Pepatah kuno berkata, Ala bisa
karena biasa. Jalani saja semua tantangan, seberat apa pun itu, nanti
juga akan terbiasa. Temukan kekuatan Anda dan jangan minder melihat
kemampuan orang lain.
Sumber : manna sorgawi
Halaman :
1