“Kami menerima permintaan dari Dewan Gereja Kristen Korea (CKK). Izin itu sebagai jaminan kegiatan kebebasan beragama,” tutur juru bicara kementerian pertahanan, Kim Min-seok.
Menara setinggi 9 meter itu akan dibangun di Puncak Aegibong di Gimpo, Provinsi Gyeonggi dan akan dipasang dari 23 Desember hingga 6 Januari, sesuai dengan izin yang diberikan kementerian pertahanan Korea.
Sebelumnya, umat Kristen Korsel menggunakan menara berlampu menjadi pohon Natal sebelum akhirnya dirubuhkan oleh militer Korsel. Alasannya, Korea Utara sempat mengancam akan merobohkan menara lantaran dinilai sebagai propaganda politik Utara-Selatan. Alasan lainnya menyebutkan, menara yang dibangun pada tahun 1971 itu dikhawatirkan ambruk karena sudah berusia. Pada tahun 2001, saat kematian pemimpin Korut Kim Jong-il, lampu-lampu menara juga pernah dipadamkan, lalu dinyalakan lagi.
CCK mengatakan menara baru ini berukuran lebih kecil dibanding dengan menara sebelumnya. “Menara baru akan terlihat seperti versi besar pohon Natal dan ini akan setinggi sekitar sembilan meter,” tutur juru bicara CCK. Pembangunan pohon Natal ini diperkirakan bakal selesai sebelum perayaan Natal dan rencananya akan dihiasi dengan lampu berwarna-warni.
Sumber : Cnn Indonesia/Inilah/ls