Tinggalkan Dunia Jurnalis Demi Anak-anak di NTT
Sumber: Jawaban.com

Family / 7 December 2015

Kalangan Sendiri

Tinggalkan Dunia Jurnalis Demi Anak-anak di NTT

Theresia Karo Karo Official Writer
12156
Wanita kelahiran Kupang, Nusa Tenggara Timur 21 Oktober 1969 adalah seorang guru sastra sekaligus penulis. Mezra E. Pellondou telah menuangkan karyanya dalam banyak buku novel dan tulisan sastra lainnya. Hingga beberapa diantaranya juga sempat diterjemahkan ke berbagai bahasa lainnya.

Kerinduannya untuk mendidik anak-anak bermula saat Mezra melihat bagaimana anak-anak sering kehilangan sosok teladan dalam hidupnya. Dirinya kemudian melihat bahwa sastra dapat menjadi salah satu pintu bagi anak-anak untuk menemukan esensi kehidupan. “Ini kesempatan besar dari Tuhan saat saya, menjadi guru Sastra dan bahasa Indonesia.”

Sebelumnya menemukan panggilannya, berbekal ilmu sastra dan bakat menulis Mezra sempat menekuni dunia jurnalis dan menjadi wartawan di beberapa media besar di daerahnya. Namun kerinduan dan kebutuhannya membuatnya beralih profesi menjadi guru.

“Ketika Tuhan memberikan saya kesempatan memiliki berkat anak, saya ingin memiliki kehidupan yang lebih tenang.” Karena selama menjadi wartawan dirinya tidak memiliki batasan jam kerja. Dan saat menjadi guru, hal ini berdampak langsung pada manajeman waktu yang semakin baik dan punya waktu untuk keluarga.

Menurutnya melalui dunia pendidikan, dirinya dapat mengajar pengetahuan sekaligus memasukkan nilai-nilai yang membangun karakter anak didiknya. Misi mulianya ini juga diakui oleh Kepala Sekolah SMUN 1 Kupang, Bapa Muda yang mengatakan “Ibu Mezra adalah orang yang luar biasa. Selain beliau melanjutkan studi S2, beliau juga selalu menjuarai perlombaan. Baik itu di tingkat kota, propinsi, hingga nasional dan sudah banyak buku yang ditulisnya.”

Dengan dedikasinya ini, Mezra dikenal sebagai guru teladan yang menjadi kebanggaan masyarakat dan sekolah, karena misi mulianya dalam memperjuangkan budaya dan pendidikan di daerahnya. “Saya punya beban yang sangat besar untuk anak-anak di daerah-daerah, kepulauan, perbatasan dan pulau terpencil, termasuk anak-anak di penjara.”

Pada tahun 2006 dirinya membuat sanggar “Uma Kreatif Inspirasi Mezra”. Inilah yang menjadi ‘motor” untuk dirinya berjuang memutus rantai kebodohan dan kemiskinan di daerahnya. Baginya menulis adalah hal yang biasa, Mezra lebih ingin membagikan pengetahuan untuk menelurkan penulis-penulis muda berbakat lainnya.

Saat liburan juga sering digunakan Mezra untuk mengunjungi kepulauan dan daerah perbatasan. Disana dia melatih anak-anak menulis, teater dan bermain peran. Hal ini semakin semangat digeluti, tatkala suami dan anak-anaknya juga mendukung panggilannya.

Selain itu, ibu dari tiga orang anak ini juga gemar merangkai Firman Tuhan menjadi puisi. Lewat inilah, Mezra dapat membagikan nilai-nilai yang diajarkan Tuhan Yesus. Baginya, puisi mampu menjadi reorientasi untuk firman Tuhan bergerak maju bagi kehidupan seseorang dan menjadi baru bagi pembacanya.

Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang Sejati. Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik disini.
Sumber : Mezra E. Pellondou
Halaman :
1

Ikuti Kami