Seruan Paus Untuk Para Pemimpin Muslim
Sumber: AP

Internasional / 1 December 2014

Kalangan Sendiri

Seruan Paus Untuk Para Pemimpin Muslim

Theresia Karo Karo Official Writer
4742
Pada 28-30 November 2014 Paus Fransiskus melakukan kunjungan resmi sekuler ke Turki. Ini merupakan kali pertama dirinya mengunjungi negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Kedatangannya disambut oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di istana kepresidenan.

Kedatangan Paus ini dianggap sebagai ujian penting dalam membangun jembatan antar agama di tengah serangan kelompok Islamic State of Syria and Iraq (ISIS) dan kekhawatiran atas tindak penganiayaan yang tengah berlangsung di Timur Tengah, terutama yang terjadi pada minoritas Kristen.

Pada kesempatan ini Paus Fransiskus sempat mengutarakan pandangannya kepada Presiden Erdogan mengenai konflik. “Sayangnya sampai saat ini, kita masih menyaksikan konflik serius. Di Suriah dan Irak, khususnya, kekerasan teroris yang tidak menunjukkan tanda-tanda berhenti,” ungkap Paus.

Presiden Erdogan juga menjelaskan bagaimana pengaruh dari kekerasan yang berlangsung di Timur tengah juga meningkatkan isu Islamophobia di seluruh dunia. “Islamophobia meningkat dengan serius dan cepat. Kita harus bekerja sama melawan ancaman di planet kita. Intoleransi, rasisme, dan diskriminasi.”

Setelah menyelesaikan kunjungan di Turki, dalam keterangan persnya, Paus mengungkapkan bahwa dirinya mengerti akan adanya Muslim yang tersinggung karena muncul  pandangan yang mengaitkan agama dengan terorisme. Menjawab pandangan akan meningkatnya Islamphobia di seluruh dunia oleh Presiden Erdogan, Pemimpin umat Katolik ini menyatakan bahwa hal ini muncul karena kehadiran kelompok yang mengatasnamakan dirinya sebagai Negara Islam (ISIS) dan kelompok jihad lain.

“Saya mengatakan kepadanya akan baik bila semua pemimpin Muslim dunia - dari bidang politik, agama dan akademisi - angkat bicara dengan jelas dan mengecam kekerasan yang merusak (nama) Islam,” kata Paus.

Sumber : BBC/Ucanews.com by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami