Ketegangan Rasial Kembali Terjadi di Ferguson

Nasional / 27 November 2014

Kalangan Sendiri

Ketegangan Rasial Kembali Terjadi di Ferguson

daniel.tanamal Official Writer
2770

Keputusan juri di sebuah pengadilan di kota Ferguson Missouri Amerika Serikat yang memutuskan untuk untuk tidak menuntut seorang polisi kulit putih yang menembak mati seorang remaja kulit hitam tidak bersenjata di pinggiran kota St Louis bernama Michael Brown, berbuntut panjang.

Sejumlah warga marah menilai keputusan ini sebagai bentuk ketidakadilan terhadap warga kulit hitam Amerika. Namun sejumlah warga lainnya justru menyerukan untuk menghormati proses hukum. Demonstarsi besar-besaran pun terjadi beberapa hari belakangan ini dimana sejumlah toko dibakar dan banyak mobil dirusak.

Saat ini Gubernur Missouri Jay Nixon hari Selasa (25/11/2014) mengerahkan pasukan Garda Nasional ke kota yang sebagian besar dihuni warga kulit hitam itu untuk mencegah terjadinya kerusuhan dan penjarahan baru.

Kelompok-kelompok warga kulit hitam di seluruh Amerika telah bersuara menentang apa yang mereka sebut sebagai ketidakadilan rasial yang terus berlanjut. "Kita tidak bisa terus-menerus mengadakan acara pemakaman dan membiarkan terus terjadinya pembunuhan seperti ini," ujar William Barber, Presiden organisasi kulit hitam, NAACP, di North Carolina.

Di bagian Amerika Barat Laut, demonstran di Los Angeles menunjukkan kemarahan atas cara polisi memperlakukan warga kulit hitam pada umumnya. "Saya tidak heran. Di Amerika, polisi dan penjaga keamanan kulit putih membunuh seorang warga kulit hitam setiap 28 jam. Jadi, hal ini tidak mengherankan saya. Saya kira yang lebih penting adalah apakah orang-orang yang berkumpul di sini dan di jalan-jalan, siap untuk menghentikan pembunuhan terhadap warga kulit berwarna di dalam komunitas kita sendiri," kata Pete White, seorang warga Los Angeles.

Sampai saat ini nampaknya lebih banyak kemarahan ditujukan pada sistem penegakan hukum dibanding pada 12 juri yang dipilih secara acak dari penduduk Missouri. Banyak warga Amerika menyerukan aturan baru yang bisa mengurangi penggunaan senjata api oleh polisi.






<!--[if gte mso 9]><xml> Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin-top:0in; mso-para-margin-right:0in; mso-para-margin-bottom:8.0pt; mso-para-margin-left:0in; line-height:107%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri",sans-serif; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;} </style> Halaman : 1

Ikuti Kami