Terlahir cacat
bukan berarti tidak bisa meraih mimpi. Kecacatan bukan menjadi penghalang.
Gufroni Sakaril telah membuktikannya. Siapa yang tak tahu Indosiar? Sebuah
televisi swasta yang besar di Jakarta. Nah, siapa sangka Humas Indosiar di
pimpin oleh seorang pria yang terlahir cacat di bagian tangannya. Pria hebat
itu adalah Gufroni Sakaril. Karirnya
meningkat pada tahun 1999 menjadi Kepala Humas Indosiar.
Sering Minggat dari rumah
Gufroni adalah
anak pertama. Dia memang tidak terlalu dekat dengan saudara-saudaranya. Apalagi
sifat Gufroni yang suka ngambek. Gufroni bisa pergi berhari-hari ataupun
berbulan-bulan. Walaupun hanya membawa uang yang pas-pasan, namun Gufroni tetap
pergi dari rumah.
Dalam
perjalanannya di luar rumah, dia sering tidur di masjid. Masjid adalah tempat
yang paling nyaman untuknya. Untuk makan dia sering kali mendapat gratisan dari
ibu pemilik warung, ya mungkin karena iba melihat kondisinya.
Anak yang cerdas
Gufroni adalah anak yang cerdas. Khususnya saat SMA, dia selalu mendapat juara 1 di kelasnya. Dia melanjutkan di Universitas Sebelas Maret, Solo, jurusan komunikasi massa, fakultas ilmu komunikasi. Jauh dari orang tua sudah biasa baginya. Ayahnya adalah seorang PNS di Kejaksaaan. Sedangkan ibunya adalah Ibu Rumah Tangga. Ayah dan ibunya selalu mendorong semangat Gufroni untuk terus melangkah mengejar mimpinya sebagai wartawan. Tak heran Gufroni saat kuliah mendapat IPK tertinggi.
Anugerah Tuhan
Selesai lulus
kuliah, tak langsung mendapat pekerjaan, tetapi dia harus menganggur dulu. Tak
terhitung berapa ratus lamaran yang telah dikirimnya ke perusahaan- perusahaan.
Hal ini disebabkan, saat pewawancara melihat tubuh Gufroni saat interview,
mereka kaget akan keadaan Gufroni. “Bukan salah mereka memang, namun mungkin
mereka tak ingin mengambil resiko untuk memperkerjakan orang cacat “ ungkap Gufroni
mengingat kala itu. Namun, anugerah Tuhan menghampirinya, saat dia mendapatkan
informasi bahwa stasiun tv Indosiar membuka lowongan pekerjaan. Dia melamar dan
mengikuti tes, dan akhirnya dia diterima sebagai staff humas.
Pelajaran Berharga
Disaat satu
pintu tertutup, maka Tuhan akan membukakan pintu –pintu lain bagi kita.
Percayalah bahwa rencana Tuhan ( baca : proses itu indah ) selalu indah dalam hidup kita. Kita dapat
mengambil pelajaran dari Gufroni, bahwa saat dia ditolak banyak perusahaan,
namun dia tetap mencoba dan terus mencoba. Saat Percayalah Tuhan menempatkan
kita pada suatu tempat, bukan secara kebetulan. Tuhan punya rencana indah bagi
hidup kita. Jika Gufroni yang memiliki kekurangan saja, punya semangat yang tak
terbatas. Mengapa kita yang sempurna tak punya semangat dalam menghadapi
tantangan hidup. Ingat, tak ada manusia yang tidak mempunyai masalah dalam
hidup ini. Percayalah, sepanjang dirimu tidak menyerah pada keadaan, melainkan
tetap berjuang namun berserah pada Tuhan. Kita akan keluar lebih daripada pemenang.