Konflik RT Tak Juga Reda, Apa yang Harus Dilakukan?
Lois Official Writer
4141
Setelah pernikahan yang bertahun-tahun, ternyata pasangan bukanlah orang yang seperti kita duga. Lantas, timbul berbagai macam masalah yang membuat hubungan keduanya menjadi retak, dan konflik pun seolah tak pernah berhenti. Lantas, bagaimana cara mengatasinya?
Sama-Sama Belajar Pertengkaran dalam 5-7 tahun pernikahan bukanlah sesuatu yang janggal, menurut beberapa studi yang pernah dilakukan. Sayangnya, jika kemarahan dan perseturuan terus juga berlanjut sampai akhirnya ada rasa kecewa dan luka dalam, maka biasanya masing-masing berpikir, “Bagaimana hubungan kami bisa menjadi seburuk ini?” Namun, jangan buru-buru memutuskan untuk bercerai. “Sebuah kesempatan kedua bisa menjadi pilihan dan sukses dilalui banyak pasangan suami istri dalam krisis,” jelas David Wilchfort, terapis perkawinan di Munich, Jerman. Syaratnya, masing-masing harus melangkah bersama dengan pandangan yang tepat.
Jawab Pertanyaan Kritis Ini di Dalam Hati • Apakah salah satu dari Anda bersikap tidak loyal satu sama lain? • Apakah Anda masih saling menghormati satu sama lain? • Apakah Anda bersama-sama dapat berkembang dalam perkawinan ini? • Apakah Anda berdua masih dapat membuat sebuah keputusan penting bersama-sama? • Apakah Anda berdua masih memiliki tujuan bersama di masa depan? • Apakah Anda berdua masih dapat tertawa bersama? • Apakah Anda ,masih memiliki banyak waktu untuk makan bersama? • Apakah Anda masih memiliki kepedulian satu sama lain? • Apakah Anda dapat masih dapat menikmati kedekatan fisik satu sama lain? • Terlepas dari semua masalah yang menimpa hubungan Anda dengan pasangan, apakah Anda untuk menjalin kembali hubungan Anda yang sudah retak dengan pasangan? Jika sebagian besar jawabannya adalah “ya” maka Anda siap memulai hubungan Anda kembali. Namun, dua orang yang telah jadi satu di dalam hidup seharusnya tidak ada perceraian. Maka ketika jawaban “tidak” ada untuk semua pertanyaan semuanya sekalipun maka ingatlah cinta mula-mula Anda berdua. Tentu ada harga yang harus dibayar. Masing-masing pihak harus menahan diri bahkan berkorban untuk membenahi hubungan tersebut.
Lakukan Honeymoon Kedua Ini cara yang paling umum disarankan para ahli adalah melakukan bulan madu kedua dan manfaatnya memang sering terbukti. Pasangan tersebut merasakan cinta yang lebih hangat dan indah sepulang dari bulan madu. Namun tak jarang beberapa pasangan kembali dihadang badai yang barangkali lebih keras dibandingkan sebelumnya. Wilchfort berpendapat hal itu dikarenakan mereka sering lupa mengerjakan “PR” yang harus dikerjakan selama dan sesudah bulan madu yaitu menyelesaikan konflik yang ada dan mencari jalan keluarnya. Tips yang bisa dilakukan saat honeymoon : • Persiapkan perjalanan sebaik mungkin. Pastikan akomodasi dan transportasi tidak memiliki potensi masalah. Bila perlu minta bantuan biro perjalanan terpercaya. • Pilih tempat yang membawa Anda kembali pada kenangan indah saat Anda pertama kali berjumpa atau bulan madu pertama. • Lupakan untuk sementara urusan kantor, anak (bisa dititipkan pada orang tua atau kerabat yang dapat dipercaya), berbagai masalah yang menjadi sumber keretakan. • Cobalah “memanggil” kembali (recall) kenangan indah melalui hal-hal sederhana. Misalnya, untuk komunikasi yang lebih hangat, panggillah pasangan dengan nama sayang Anda ketika masih berpacaran. Atau, kenakan pakaian atau wewangian yang disukai pasangan apabila Anda mengenakannya. • Persiapkan pula strategi untuk memperbaiki hubungan. Artinya, nikmati perjalanan, keintiman dan kehangatan saat bersama pasangan, tetapi dengan tetap mengerjakan “PR” yang Anda bawa dari rumah. Jangan sia-siakan kesempatan yang ada. PR berlanjut hingga hari-hari sepulang bulan madu.
Krisis Rumah Tangga Pasti Meninggalkan Bekas Luka Meskipun ada penyelesaian, rasa kesal tak lantas lenyap dari hati, rasa tak percaya tak mungkin otomatis jadi percaya. Prinsip yang harus sama-sama diyakini bukanlah melupakan masalah, melainkan memperbaiki akar masalah.
Komunikasi Modal Utama Fokuskan upaya perbaikan dengan melatih ketrampilan berkomunikasi, karena jelas Anda berdua ingin mencapai suatu perbaikan. Menurut studi yang pernah dilakukan Wilchfort, pasangan suami istri bahkan dapat mengatasi masalah saat masih dalam proses saling belajar berkomunikasi dan mengkomunikasikan diri.
Harus Dibangun Kembali Hubungan yang Retak Setelah keretakan sempat terjadi, bangun kembali hubungan tersebut. Modal utamanya adalah kompromi. Cobalah untuk lebih berkompromi dalam hal-hal yang dilakukan pasangan, buat kesepakatan baru sehingga perubahan dapat terjadi. Kerja keras, daya, dan upaya berdua dalam mengelola hubungan tersebut membuat semuanya bisa indah.
Pernikahan yang dijalani memang penuh dengan lika-liku yang harus dilewati. Tidak ada gading yang tak retak, tapi semuanya dapat diatasi jika ada pengertian antar keduanya. Jalin komunikasi yang lebih baik, mengertilah tentang pasangan terlebih dahulu sebelum dimengerti, utamakan Tuhan dan kemudian hubungan suami istri, banyaklah memberi daripada menerima, dan sama-sama lakukan yang terbaik. Semuanya pasti akan indah.
Demi kenyamanan Anda selama mengakses Jawaban.com, kami menggunakan cookie untuk memastikan situs web kami berfungsi dengan lancar serta memberikan konten dan fitur yang relevan untuk Anda, dan meningkatkan pengalaman Anda di situs web kami. Data Anda tidak akan pernah diperjualbelikan atau digunakan untuk keperluan pemasaran. Anda dapat memilih untuk Setuju atau Batalkan terhadap penggunaan cookie dalam situs web ini. Learn more