Menteri ESDM: Sektor Ini Sudah Lama Tidak Lakukan Hal Sulit
Theresia Karo Karo Official Writer
3563
Kabinet Kerja mulai menunjukkan rencana program-program andalan kedepannya. Salah satunya adalah Menteri ESDM, Sudirman Said. Dirinya mengemukakan bahwa salah satu yang menjadi prioritasnya adalah pembangunan kilang pengolahan minyak mentah menjadi BBM.
Dilansir dari Antaranews.com, Said berpendapat bahwa sektor ESDM sudah lama tidak menjalankan hal-hal sulit yang penting bagi bangsa. “Bangun kilang itu sulit, tapi penting. Demikian pula, terminal BBM. Semua infrastruktur akan menjadi prioritas ke depan,” jelasnya seusai konferensi pers serah terima jabatan Menteri ESDM dari Chairul Tanjung hari ini (29/10) di Jakarta.
Menurutnya, kemandirian energi harus didukung dengan infrastruktur yang mumpuni seperti pengadaan kilang dan tangki penyimpanan BBM. “Kita jangan tergantung pada pasar.”
Tidak hanya berhenti di sini, Said melanjutkan bahwa terdapat prioritas lain yakni dalam sektor peningkatan nilai tambah tambang mineral dan batubara. “Kami akan fokus meningkatkan nilai tambah. Ekspor bahan baku memang mudah, tapi itu tidak membangun kapasitas nasional,” paparnya.
Rencananya, dalam satu hingga dua hari ini dirinya akan mulai bekerja dengan mengecek seluruh keputusan yang tertunda. Dan selama satu hingga dua minggu dari sekarang dirinya akan mengurai sumbatan dan memastikan Kementerian ESDM dan SKK Migas berfungsi dengan baik.
“Saya akan check up seluruh mesin organisasi. Apabila ada sumbatan, maka akan ada penyegaran dalam 1-2 minggu ke depan.” Dirinya menjelaskan bahwa apabila terdapat penyelewengan termasuk mafia migas yang bekerja sama dengan aparat penegak hukum, maka pihaknya tanpa segan akan mengambil tindakan tegas.
Saat disinggung mengenai isu kenaikan BBM subsidi, Said menyatakan belum ada keputusan pasti mengenai hal ini tetapi akan ada pengalihan subsidi BBM dari orang kaya ke orang miskin.
Perlu diketahui, sebelumnya Pertamina berencana meningkatkan kapasitas kilang. Produksi yang tercapai saat ini 1,05 juta akan ditambah menjadi 1,6 juta barel minyak mentah per hari dengan perkiraan investasi Rp200 triliun selama enam tahun ke depan.
Pertamina sendiri saat ini mengoperasikan enam kilang di seluruh Indonesia. Diantaranya adalah Dumai, Riau (170.000 barel perhari), Plaju, Sumatera Selatan (133.700 barel), Cilacap, Jawa Tengah (348.000), Balikpapan, Kalimantan Timur (260.000 barel), Balongan, Jawa Barat (125.000 barel), dan Kasim, Papua (10.000 barel).
Demi kenyamanan Anda selama mengakses Jawaban.com, kami menggunakan cookie untuk memastikan situs web kami berfungsi dengan lancar serta memberikan konten dan fitur yang relevan untuk Anda, dan meningkatkan pengalaman Anda di situs web kami. Data Anda tidak akan pernah diperjualbelikan atau digunakan untuk keperluan pemasaran. Anda dapat memilih untuk Setuju atau Batalkan terhadap penggunaan cookie dalam situs web ini. Learn more