Sering Di Demo, Ahok Harus Buka Ruang Dialog

Internasional / 16 October 2014

Kalangan Sendiri

Sering Di Demo, Ahok Harus Buka Ruang Dialog

Theresia Karo Karo Official Writer
4250
Setelah pelantikan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, selanjutnya menyusul pelantikan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada 10 November 2014. Hampir sama dengan Jokowi, Ahok juga dibayang-bayangi isu yang tidak mengenakan berhubungan dengan jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Menyinggung isu ini, Romo Antonius Benny Susetyo mengungkapkan bahwa sebaiknya Ahok dapat mengandalkan dialog dan bermusyawarah dengan kelompok yang menentangnya. “Kita tenang saja asal Pak Ahok tetap bersih, selama tiga tahun memerintah ke depan maka dia akan tetap didukung rakyat kok. Dan Pak Ahok harus memperbaiki komunikasinya,” ungkapnya saat ditemui di Peresmian Graha Oikumene, Jakarta (15/10).

Menurutnya, seorang pemimpin harus mampu berdaptasi dengan lingkungan dan budaya daerah yang dipimpinnya. “Karena ini kebanyakan Betawi (di DKI Jakarta). Jadi dia harus paham kultur Betawi lebih dalam,” tutur Romo Benny.

Sebelumnya, sekelompok organisasi kemasyarakatan tidak terima dengan pengangkatan Ahok sebagai pemimpin DKI Jakarta. Bahkan mereka juga menggelar aksi unjuk rasa di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jakarta, agar anggota DPRD tidak melantik Ahok.

“Buat saya tidak ada kaitannya dengan kelompok radikal atau ekstrem, karena buat saya ini hanya kelompok-kelompok kecil yang membutuhkan ruang dialog saja,” jelas Romo Benny.

Bagi Romo Benny, protes juga merupakan bagian dari proses demokrasi. Oleh sebab itu perlu dilakukan dialog dengan kelompok yang bersangkutan, dan sekaligus mengarahkan ormas pada konstitusi dan undang-undang yang berlaku. Diharapkan melalui dialog ini dua kubu dapat menyatukan pandangan mengenai demokrasi demi kemajuan Jakarta.
Sumber : Satuharapan/Ucanews.com by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami