Koalisi Merah Putih yang dipimpin oleh Prabowo Subianto mendapatkan kekuasaan di sebagian besar kursi kepemimpinan parlemen. Mendapatkan kekuasaan yang besar, KMP mengajukan kekuatan veto untuk sejumlah posisi yang dalam wewenang presiden.

Pernyataan ini disampaikan oleh Hashim Djojohadikusomo. Adapun jumlah posisi yang akan diajukan berdasarkan kekuatan veto terdiri dari 100 posisi seperti di antaranya Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Panglima Tentara Nasional Indonesia, para anggota Mahkamah Agung, dan Mahkamah Konstitusi.

"Kami berpengaruh dalam menentukan siapa yang akan duduk di dalam posisi-posisi tersebut," ujar adik Prabowo Subianto tersebut. Jika kedudukan-kedudukan penting tersebut didasarkan kekuatan veto dan bukannya menjadi wewenang presiden lagi, maka dipastikan bahwa kekuasaan presiden selama ini yang didasarkan UUD 1945 jadi berubah.

Sampai sejauh ini Koalisi Merah Putih berhasil mengendalikan agenda DPR, kepemimpinan kepanitiaan, dan juga agenda MPR. Mereka berhasil menggiring lima dari sepuluh partai untuk berkoalisi dengan mereka. Dengan dukungan partai keenam, koalisi ini mendapatkan 63% kursi di DPR. Jika didasarkan veto, maka otomatis koalisi ini akan menjadi yang terkuat dibandingkan dengan Koalisi Indonesia Hebat pimpinan Jokowi, presiden terpilih RI selanjutnya.

"Tujuan jangka panjang kami dalam lima tahun ke depan adalah menjadi oposisi yang aktif dan membangun," ujar Hashim kemudian.