Cangkir Kopi
Sumber: vemale

Kata Alkitab / 7 September 2014

Kalangan Sendiri

Cangkir Kopi

Theresia Karo Karo Official Writer
6613

Sukses! Satu kata ini tentu semua orang menginginkannya walaupun masing-masing individu memiliki pandangan yang berbeda mengenai kesuksesan. Sukses, identik dengan satu kondisi di mana seseorang mendapatkan apa yang selama ini diinginkannya dan menjadi impiannya. Menggapainya bukan perkara mudah, tetapi perlu perjuangan. Dalam perjalanannya, kadang kala keluhan turut menyertai.

Masalah pekerjaan, urusan rumah, hubungan cinta dengan kekasih atau mungkin suami atau istri, keuangan dan lainnya menjadi hal yang sering dikeluhkan. Merasa masih kurang, belum juga puas, sudah dapat satu hal, masih ingin hal lainnya begitulah sifat manusia. Sebenarnya ini bagus untuk perkembangan diri asal digunakan dengan tepat dan tidak sembarangan. Kisah ini mungkin sederhana, namun dapat mengubah pemikiran kita yang sering mengeluh. 

Pada sebuah reuni, terdapat beberapa pria berkumpul dan saling menceritakan kehidupan masing-masing. Namanya manusia, awal cerita kemudian berakhir dengan keluhan. Ada yang mengeluh karena gaji yang tidak cukup, ada yang mengeluh karena istri marah-marah, ada juga yang mengeluh karena pekerjaan yang membuat lelah tiada henti, dan lain sebagainya.

Satu waktu, seorang pria masuk ke dalam dan  kembali dengan beberapa cangkir, mulai dari yang bagus hingga yang sederhana, tidak lupa juga dia membawa satu poci penuh kopi. Karena haus, mereka segera menuang kopi di cangkir pilihan masing-masing.

Si pembawa kopi "ini adalah cerminan kalian, cangkir yang kalian bawa."

Kumpulan pria reuni : (Asyik meminum kopi kemudian merasa heran dan tidak mengerti)

Si pembawa kopi "Tidakkah kalian sadar bahwa yang tersisa hanya gelas plastik biasa yang sederhana, sedangkan semua cangkir dan gelas mahal dan cantik sudah kalian ambil semua?" 

Kumpulan pria reuni : (Masih diam dan mendengarkan)

Si pembawa kopi "Kalian akan saling melihat cangkir satu sama lain dan mulai membandingkan apakah cangkir anda sudah yang terbaik atau tidak. Sekarang, pikirkan hal ini: hidup kalian adalah kopi ini, sedangkan pekerjaan, uang dan posisi di lingkungan adalah cangkirnya. Sadarkah kalian bahwa cangkir ini hanya sebuah alat yang mewadahi hidup."

Dia pun melanjutkan, "apa saja jenis cangkir yang kalian miliki, tidak menentukan apakah kualitas hidup berubah atau tidak. Kadang, kita terlalu fokus memilih cangkir mana yang paling baik, sehingga gagal menikmati kopinya."

Kisah sederhana ini cocok bila dipasangkan dengan kutipan, "sesungguhnya orang yang paling bahagia itu tidak memiliki segala yang terbaik di hidupnya, tapi menjadikan segala yang dimilikinya menjadi terbaik."

Tidak akan ada habisnya bila ingin mengejar berbagai hal di dunia ini. Dalam kehidupan, jangan hanya fokus mengejar apa yang belum dimiliki dan mengabaikan apa yang sudah diberikan. Baiklah kita belajar menghargai dan bersyukur atas apa yang sudah dimiliki sehingga kita tidak lagi berteman dengan keluh kesah. 


Baca Juga:

"For KING and COUNTRY" Temukan Iman dalam Pertempuran

Bantu Anak Mengatasi Ketakutannya

5 Faktor Penting Memilih Lokasi Usaha

iCloud Diretas, Emma Watson Geram

Kombinasi Terbaik Untuk Tingkatkan Kinerja Otak


Sumber : Vemale/Jawaban.com by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami