Dewan Gereja Dunia Soroti Ketegangan Rasial di AS
Sumber: Foto: AP

Internasional / 28 August 2014

Kalangan Sendiri

Dewan Gereja Dunia Soroti Ketegangan Rasial di AS

Theresia Karo Karo Official Writer
5736

Ketegangan rasial di Ferguson, Missouri Amerika Serikat terjadi karena pembunuhan tragis oleh seorang polisi terhadap Michael Brown (18) seorang remaja tak bersenjata keturunan Afrika-Amerika.

Menanggapi hal ini, Dewan Gereja Dunia (WCC) mengupayakan gereja-gereja, komunitas agama, mitra ekumenis, dan antar agama dan organisasi masyarakat sipil untuk menyerukan doa. Selain itu mengimbau untuk melakukan protes dengan damai lewat dialog terbuka dan jujur menyangkut rasisme dan isu ketidak-setaraan

Jim Winkler, Presiden dan Sekretaris umum WCC di AS mengemukakan penting untuk melakukan penyelidikan menyeluruh terkait insiden penembakan tersebut. “Pembunuhan-pembunuhan ini, serta orang-orang dari ratusan orang Amerika lainnya setiap tahun mengalami peningkatan kejahatan yang dilakukan oleh pasukan polisi militer.”

Menurutnya, masyarakat yang sehat dan damai membutuhkan kepercayaan dan hubungan positif antara warga dan penegakan hukum. Terutama setelah terjadi insiden ini yang memicu masalah sosial ini. Sehingga perlu melakukan pemeriksaaan yang jujur dan perombakan terkait kebijakan dan praktik kepolisian.

Insiden ini juga turut menjadi sorotan Pendeta Mark DeYmas dari Gereja Mosaic di Little Rock, Arkansas. Dirinya mengungkapkan bahwa rasisme sebenarnya adalah masalah spiritual. “Satu-satunya cara untuk membentuk hubungan yang bermakna adalah melalui gereja lokal.”

Dirinya prihatin dengan peristiwa yang terjadi di Fergusson, yang berbuntut pada ketegangan rasial dan perselisihan. “Kita harus membangun kepercayaan lintas budaya. Masalah anda menjadi masalah saya, masalah saya menjadi masalah anda. Ketika seseorang menyakiti, maka kita semua terluka. Inilah yang diungkapkan Alkitab.”

Hampir setiap hari, selalu ada berita yang mengulas mengenai konflik di berbagai belahan dunia. Hal ini kemudian menjadi ancaman bagi perdamaian. Sebenarnya semuanya sama di mata Tuhan, andaikan semua manusia menyadari hal tersebut maka konflik dapat terhindarkan. Saya, anda,  kita semua berharga di mata Tuhan.

 

Baca Juga:

Merdeka Untuk Bermimpi

Festival Danau Toba Digelar Lima Hari

Joseph "Joger" Sukses dengan Happines Oriented

Siapkah Anda Mendulang Uang dari Youtube?

Bagaimana Hadapi Mertua Yang Lewati Batas

Bukan Hanya Cantik, Suntik Botox Berperan dalam Perawatan Kanker?


Sumber : Christianpost/Satuharapan.com by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami