 
				
								
							 
									 
					Hari-hari ini, televisi telah berubah menjadi monster yang mengerikan  bagi anak-anak di rumah anda. Monster ini tidak perlu dibunuh, tapi  hanya perlu dijinakkan supaya berubah menjadi sesuatu yang membawa  keuntungan bagi orang tua maupun anak. Siapa yang bertugas  menjinakkannya? Anda!
1. Cara pertama untuk menjinakkan televisi  terhadap anak ialah tidak menjadikannya sebagai baby sitter di rumah.  Banyak orang tua yang meninggalkan anak-anak di rumah hanya dengan  pembantu, sehingga televisi menjadi "orang tua" bagi mereka. Tak heran  jika dalam waktu singkat, anak mengucapkan atau melakukan sesuatu yang  mengejutkan atau bahkan mengerikan. Karena itu, selalu sediakan waktu  untuk anak di rumah.
2. Jika anda tipe orang tua yang selalu  punya waktu untuk anak, ketahuilah acara apa saja yang jadi favorit anak  anda dan apa isi acara tersebut. Sebisa mungkin tonton acara tersebut  bersama dengan mereka.
3. Jangan pernah letakkan televisi di  kamar anak anda karena anda tidak akan pernah bisa memonitor tontonan  anak dan anak akan cenderung menghabiskan waktu lebih banyak di dalam  kamar ketimbang di ruangan lain karena pengaruh televisi tersebut. 
4.  Tetapkan peraturan standar menonton televisi di rumah anda. Contohnya,  jam berapa anak boleh menonton televisi? Bolehkan menonton jika PR belum  dikerjakan? Berapa jam anda boleh menonton?. Walaupun peraturan seperti  ini terdengar kaku, tapi hasilnya bagi perkembangan mental dan disiplin  anak sangatlah baik.
5. Sering-sering bicarakan dengan anak  tentang program televisi yang mereka saksikan. Selesai menyaksikan  program tertentu bersama dengan anak, segera bahas isi dan jalur  ceritanya serta ajarkan mereka nilai-nilai yang positif serta negatif  dari tayangan itu.
6. Sekali-kali, selingkan tayangan televisi  dengan tayangan VCD/DVD yang berisi film anak atau keluarga yang  bernilai baik, atau dengan tayangan pendidikan lainnya. Selain tidak  membosankan, tontonan yang sudah pernah anda saksikan sebelumnya akan  memudahkan anda untuk mengajarkan sesuatu kepada anak.
Jika orang tua peduli terhadap konsumsi tontonan anaknya, resiko monster untuk bisa beraksi lebih dapat diminimalis.