Hidup Di Tengah Mujizat
Sumber: gpdi-lippocikarang.com

Kata Alkitab / 23 July 2014

Kalangan Sendiri

Hidup Di Tengah Mujizat

Theresia Karo Karo Official Writer
12633

Jawab Yesus: “Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang percaya!” -Markus 9:23

Apakah Tuhan pernah menjanjikan kalau menjadi pengikut-Nya, perjalanan hidup mulus dan lautan tenang dalam mengarungi kehidupan? Jawabannya adalah tidak! Lihatlah Rasul Paulus yang mengalami karam kapal tiga kali. Banyak orang yang kemudian kecewa bila mendapati kesusahan. Mereka telah melakukan kebenaran tetapi malah mengalami penderitaan. Tetapi kita tidak perlu kuatir. Kesulitan yang muncul waktu Tuhan menempatkan kita di tempat di mana Dia ingin kita ditempatkan "is a miracle in the making" (mempersiapkan kita bagi suatu mujizat).

Sebenarnya apakah mujizat itu? Apakah mujizat dianggap sebagai hal spektakuler hanya untuk membungkam mulut para pengkritik? Banyak orang yang tidak menyadari mujizat bahkan pada waktu mereka mengalami atau melihat hal tersebut terjadi. Yesus memberi makan ribuan orang dari makan siang seorang anak kecil, tetapi tidak lama sesudah itu orang-orang bijak dan terpelajar justru menuntut Yesus untuk mengerjakan mujizat! Yesus berkata orang-orang seperti itu bahkan tidak akan percaya sekalipun ada orang mati yang bangkit kembali! Pikiran daging terlalu lamban untuk bisa menerima hal-hal yang dari Tuhan, tetapi sangat cerdas dalam merasionalisasikan perkara-perkara ajaib dari Tuhan.

Alkitab menuliskan mujizat yang berarti kata sederhana yang berarti “pekerjaan yang penuh kuasa.” Jangan anggap mujizat sebagai perkara sihir seperti dalam mitos Romawi. Tetapi mujizat adalah hal yang harus dialami oleh orang percaya terus-menerus. Karena kuasa Tuhan bekerja penuh dalam hidup kita 365 hari sepanjang tahun, atau 366 hari dalam tahun kabisat.

Seringkali kita tidak menghargai betapa ajaibnya beberapa perkara yang terjadi di sekitar kita. Tuhan menyembunyikan tangan-Nya. Tuhan tidak meniupkan terompet waktu Dia membuat rumput bertumbuh atau waktu Dia bekerja bagi kita. Seringkali orang-orang Kristen justru menceritakan apa yang iblis sedang kerjakan, seolah-olah iblis lebih aktif dari Tuhan. Mungkin setan lebih suka pamer, membuat dia seolah-olah sedang bekerja aktif, tetapi Tuhan, Dia bekerja langsung pada inti masalah, yaitu untuk memuaskan hati-Nya yang penuh kasih.

Mengapa ada begitu banyak orang Kristen tidak mengalami pekerjaaan kuasa mujizat Tuhan di dalam kehidupan mereka? Mereka duduk dengan setia di kursi gereja, mendengarkan pengkhotbah terbaik, bahkan menangis, berdoa, mengaku, “Tuhan aku percaya.” Mereka mendengar firman dan mempercayainya, lalu apa? Mereka hanya duduk di situ dan menunggu Yesus untuk melakukan sesuatu dan berdoa, “Tuhan, kirimkan kuasa-Mu!” Tetapi kemudian yang terjadi, Tuhan melewati “kapal-kapal” mereka.

Ada satu hal yang perlu kita pelajari: kalau kita ingin mujizat terjadi maka kita harus mau keluar dari “perahu” kita! Bergerak mendekat kepada Yesus, berjalan di atas gelombang. Ia memanggil kita.Dia tidak berkata, “Tunggu di situ, Aku akan datang ke perahumu.” Tidak! Dia berkata, “Datanglah!” Apa? Di atas air? Ya! Di situlah mujizat itu terjadi!

Untuk melihat Tuhan “in action” maka kita juga harus “in action.”

Jika kita tinggal dengan nyaman di tengah kelompok yang tidak mau menerima tantangan, di mana tidak ada ketaatan akan iman yang nyata, maka kita harus melompat keluar, menantang pendapat manusia, berjalan menuju Yesus di luar sana di tengah lautan mujizat.

Kekristenan adalah kepercayaan yang penuh dengan mujizat, kalau tidak ada mujizat maka kekristenan akan menjadi kosong tidak ada apa-apanya. Ajaran Kristen yang paling mendasar adalah KEBANGKITAN. Jika tidak ada kebangkitan maka iman kita dan segala yang kita lakukan akan sia-sia saja.Jika kebangkitan adalah suatu fakta kebenaran dalam kekristenan, maka mujizat lain bukan hanya mungkin tapi sangat mungkin untuk bisa terjadi!

 

“Living In The Miraculous”

Reinhard Bonnke

Halaman :
1

Ikuti Kami