Umat Katolik diminta untuk menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 9 Juli mendatang. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Mgr Suharyo, Ketua Presidium Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Umat Katolik juga dihimbau untuk menghargai siapapun pemimpin terpilih.
Hal ini disampaikannya setelah bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Jakarta, Senin (7/7). Suharyo kemudian melanjutkan, “secara khusus, kami bicara soal pilpres dan apa yang kami kerjakan dan mengimbau umat Katolik menggunakan hak pilihnya sesuai dengan suara hati. Kalau sudah jelas terpilih siapa yang jadi presiden, diharapkan bisa menjaga perdamaian dan umat Katolik diharapkan loyal untuk mendukung presiden siapa pun yang terpilih,” jelasnya.
Menurutnya kompetisi pilpres yang berlangsung saat ini berbeda dengan yang sebelumnya, karena hanya terdapat dua pasangan capres dan cawapres yang akan maju. Untuk ini Suharyo juga menyampaikan untuk memilih dengan cerdas. “Cerdas misalnya memilih capres yang diharapkan dapat memperjuangkan cita-cita kemerdekaan.”
Sebelumnya, Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di luar negeri telah menggunakan hak pilihnya. Besok giliran rakyat Indonesia yang tersebar dari Sabang hingga Merauke yang akan mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS). 9 Juli 2014 menjadi hari penentuan kursi RI-1, bagi capres dan cawapres Prabowo Subianto – Hatta Rajasa dan Joko Widodo – Jusuf Kalla.
Baca Juga:
Dua Hari Jelang Pilpres, Indonesia Bebas Kampanye