Keempat adalah MENAKUT-NAKUTINYA DENGAN SELALU MEMBAYANGKAN KEMUNGKINAN TERBURUK. Memang benar bahwa kita hidup di dalam dunia yang tidak selalu aman dan bahwa orang di sekitar tidaklah semua baik. Namun kita mesti berhati-hati agar tidak menanamkan pada diri anak sebuah gambar dunia yang kelam. Kita harus menyajikan kepada anak kondisi dunia yang riil—ada keburukan namun ada pula kebaikannya.
Jadi,bukan saja kita berkata bahwa di dalam dunia tidak semua orang baik, kita pun mesti berkata bahwa di dalam dunia tidak semua orang jahat. Melalui penjelasan seperti ini barulah anak dapat membangun sebuah perspektif yang berimbang terhadap kehidupan.
Sebuah gambar tentang kehidupan yang gelap dan menakutkan akan membuat anak hidup dalam kecemasan. Ia akan membangun sebuah zona aman dan selalu takut untuk keluar dari zona aman ini. Pada akhirnya ia hanya akan memercayai segelintir orang yang dianggapnya layak dipercaya. Ia pun akan memangkas pertumbuhan jiwanya karena ia tidak berani mengeksplorasi dan mengembangkan minatnya.
Mazmur 135:5-6 mengingatkan kita akan kuasa Tuhan yang tak terbatas, "Sesungguhnya aku tahu bahwa Tuhan itu maha besar dan Tuhan kita itu melebihi segala allah. Tuhan melakukan apa yang dikehendaki-Nya, di langit dan di bumi, di laut dan di segenap samudera raya." Jadi, serahkanlah anak kepada pemeliharaan Tuhan. Tidak ada tempat yang lebih aman selain dari hidup dalam pemeliharaan Tuhan.
by. Pdt. Dr. Paul Gunadi