<!--[if gte mso 9]><xml>
<!--[if gte mso 9]><xml>
Sorokin, menemukan bahwa keharmonisan keluarga berhubungan erat
dengan ibadah keluarga. Keluarga yang setiap hari mengadakan
kebaktian doa, persentasi perceraian terjadi hanya 15 dibanding
1000. Kebaktian keluarga yang sukses memberi sumbangsih yang besar
terhadap pembinaan hubungan keluarga dan kerohanian anak.
ALASAN UNTUK MENGADAKAN KEBAKTIAN KELUARGA
1. Bimbingan Keluarga
Membina kehidupan rohani anak, bukan hanya bersandar pada waktu
satu minggu sekali di Sekolah Minggu. Pembinaan dalam keluarga
jauh lebih penting dan berpengaruh ketimbang yang diberikan oleh
gereja.
2. Tanggung Jawab
Alkitab menegaskan tentang tanggung jawab keluarga. Seorang ayah
sebagai kepala keluarga, harus lebih bertanggung jawab dalam
mendidik anak. Musa mengajarkan kepada orang Israel, "Apa yang
kuperintahkan kepadamu hari ini haruslah engkau perhatikan,
haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu
dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila
engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Haruslah juga engkau
mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu
menjadi lambang di dahimu dan haruslah engkau menuliskannya pada
tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu" (Ulangan 6:6-9).
Ayat itu jelas memberitahukan bahwa pendidikan agama merupakan
tanggung jawab keluarga dan harus dilakukan setiap hari.
3. Pengajaran dari Orangtua
Bila orangtua secara serius ingin membekali kehidupan rohani
anak, haruslah disampaikan secara terencana dan teratur.
Pelajaran kebenaran harus disusun dengan sistematis, jangan hanya
asal terima dari pendeta atau guru Sekolah Minggu.
4. Meningkatkan Komunikasi
Pada zaman ini, kesibukan dan ketegangan mewarnai kehidupan
keluarga. Waktu untuk berkumpul dengan seisi rumah sangat sulit
ditetapkan. Oleh karena itu, ibadah keluarga merupakan jembatan
untuk menghubungkan seluruh keluarga masuk dalam komunikasi
rohani.
By. Dr. Mary Go Setiawani
Sumber : google