Setelah aksi marah-marah Walikota Surabaya Tri Rismaharini atas kerusakan Taman Bungkul pada akhir pekan lalu, Minggu (11/5), kini ia kembali lantang menutup lokalisasi Dolly. Keberanian itu mendapat sorotan dari Front Pembela Islam (FPI) dan menyematkannya ‘Singa Betina’.
“Kami berikan julukan Singa Betina kepada Bu Risma karena mengambil keputusan yang berani menutup lokalisasi Dolly,” kata Ketua FPI Jawa Timur Bidang Nahi Mungkar, Muhammad Dhofir, seperti dirilis Okezone.com, Rabu (14/5).
Dhofir juga berharap hadirnya ‘singa jantan’ yang turut mendukung penutupan Dolly. Kendati belum jelas siapa yang dimaksudkannya.
Seperti diketahui, kasus Dolly santer diberitakan mendapat penolakan dari sejumlah kelompok masyarakat. Sebab kawasan Dolly yang terletak di sudut kota Surabaya, Jawa Timur itu dinilai sangat meresahkan masyarakat sebab telah dikenal luas sebagai pusat prostitusi.
Kendati banyak pihak yang menolak penutupan, namun pemerintah telah menetapkan lokalisasi Dolly ini akan segera ditutup pada Juni 2014 mendatang. Sehingga untuk mencapai tahap kesepakatan itu, Risma meminta agar organisasi masyarakat tetap menahan diri. Pasalnya, ia tidak menghendaki terjadinya benturan atau konflik antar kelompok. “Saya tak ingin ada konflik, makanya biar saya yang di depan. Saya tahu, mereka berkali-kali ingin menyampaikan ke publik. Namun entah kenapa ada pemicu, beliau-beliau keluar. Saya ingin semua diselesaikan dengan cara damai,” kata Risma.
Kiprah Tri Rismaharini sebagai Walikota Surabaya telah mendapat sorotan dari masyarakat publik. Di bawah kepemimpinannya, Kota Surabaya yang disebut juga sebagai Kota Pahlawan sudah semakin maju dan tertata baik.
Baca Juga Artikel Lainnya:
Yohanes Surya, Mendidik Dengan Metode Tepat
DPRD Sentil Aksi Marah-marah Risma
Pria Ini Selamatkan Gadis Remaja Dari Rel Kereta Api
Vimeo Dibuka Lagi, Ini Alasan Kemenkominfo
Petani Ini Berutang Selama 24 Tahun Demi Istri yang Sakit
Sumber : Okezone.com/jawaban.com/ls