Komentar Pejabat Tinggi Soal Pelecehan Seksual dan Kekerasan Anak
Sumber: Javanews.co

Nasional / 9 May 2014

Kalangan Sendiri

Komentar Pejabat Tinggi Soal Pelecehan Seksual dan Kekerasan Anak

Lori Official Writer
10199

Efek domino kasus pelecehan seksual dan kekerasan terhadap anak terus bergulir. Berawal dari kasus sodomi yang terjadi di sekolah Jakarta Internasional School (JIS), lalu kasus penganiayaan siswa taruna STIP, pelaku pedofilia di Sukabumi dan Sumedang serta kekerasan terhadap Reggo.

Lalu bagaimana tanggapan para pejabat tinggi Negara terkait kasus berantai ini? Berikut komentar-komentarnya.

Presiden SBY

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menilai kasus pelecehan seksual dan kekerasan anak sebagai persoalan serius. Ia mengaku bahwa kasus ini membuat publik marah dan syok. Ia menyarankan agar perlindungan terhadap anak digalakkan secara nyata.

“Yang selama ini misi kepedulian anak sharus menjadi gerakan, bukan hanya kebijakan pemerintah, di seluruh tanah air di keluarga, rumah tangga, RT/RW, dusun, kelurahan, desa, sekolah. Karena mungkin tidak semua ketahuan, yang paling mengetahui what’s going on inside of family adalah keluarga,” ujar SBY dihadapan para menteri dalam rapat terbatas di kantor Presiden, Kamis (8/5).

 

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo

Merasa prihatin atas kekerasan yang menimpa Renggo, Mantan wali kota Solo ini menilai karakter anak didik saat ini tengah dalam ambang krisis moral dan akhlak. Sehingga ia menyarankan agar sekolah kembali menerapkan pendidikan moral dan akhlak. “Pendidikan karakter anak, etika, budi pekerti, sopan santun, harus segera dilakukan. Kalau tidak kita terus begini,” tandas Jokowi.

 

Mendikbud Mohammad Nuh

Menteri Pendidikan dan kebudayaan Mohammad Nuh turut terpukul atas efek domino yang menyeret lembaga pendidikan. “Tentu kami merasa sangat sedih atas munculnya lagi kasus kekerasan seperti itu,” ujar Nuh menanggapi kasus yang menimpa siswa SD09 Makassar Renggo.

Tambahnya, “Mengenai maraknya kasus kekerasan ini, inilah tantangan untuk kita di dunia pendidikan”.

 

Ketua DPR Marzuki Alie

Bagi Ketua DPR Marzuki Alie, maraknya kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak dinilai sebagai kelemahan bangsa dalam memberi perlindungan maksimal kepada anak. “Kita tidak mengantisipasi kejadian-kejadian kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak. Padahal kasus seperti ini sudah kerap terjadi di belahan dunia lain,” kata Marzuki.

Ia menekankan sudah waktunya anak-anak mendapat tempat yang aman dan terhindar dari kejahatan serupa. Ia menyarankan agar sekolah, orang tua dan lembaga perlindungan anak memberi sistem pengawasan ketat kepada anak.

Adalah bijak bila berbagai pihak tidak saling menyalahkan terkait kasus ini, namun peristiwa ini kiranya menjadi pembelajaran agar pemerintah, lembaga pendidikan, orang tua dan pihak lainnya untuk memberi perhatian besar terhadap anak. Mari kita lindungi generasi muda kita!


Baca Juga Artikel Lainnya:

Deddy Mizwar: Pelaku Pedofilia Tak Tertolerir

Dubes India Puji Kepemimpinan Jokowi

Obama Sindir Foto Liburan Putin

Nama Jokowi Sempat Kacaukan UN SMP

Serukan Supar Sar Ook di Myanmar

Sumber : jawaban.com/ls
Halaman :
1

Ikuti Kami